Minggu, 04 April 2010

Kisah Sopir Pengantar Mayat Ucap Terima Kasih Itu Sangat Berarti Deden Gunawan - detikNews

Bogor - Sopir mobil jenazah memiliki tugas kemanusiaan yang berat, mulai dari evakuasi korban tewas, mengantar jenazah bahkan membantu menguburkan. Sebuah ucapan terima
kasih sungguh menjadi obat lelah bagi mereka.

Bagi sebagian orang, melihat sesosok mayat entah kecelakaan atau korban pembunuhan, merupakan pengalaman mengerikan. Apalagi jika mayat itu sudah berbau busuk. Namun bagi petugas palang hitam, sebutan petugas mobil jenazah, hal itu biasa saja. Mereka tidak merasa jijik mengambil potongan tubuh korban yang tercecer akibat kecelakaan, misalnya saja karena tertabrak kereta.

"Kami biasanya ditugasi memungut potongan-potongan tubuh korban kecelakaan itu.
Karena memang tugas kami seperti itu. Yakni mengambil mayat, mengantarkan, bahkan
menguburkan jika mayat tersebut tidak dikenal atau tidak diambil keluarga," ujar Oman Abdurahman, petugas ambulans di RS PMI Bogor, dalam perbincangan Kamis (25/3/2010).

Ditambahkan Oman, dalam sebulan paling tidak mereka mengubur 5 mayat tidak dikenal
di TPU Kayu Manis, Bogor. Tugas para pengurus mayat di RS PMI Bogor memang lumayan sibuk. Rumah sakit itu memang menjadi tempat rujukan bagi para korban kecelakaan atau pembunuhan di wilayah Bogor, Cianjur, Sukabumi, dan Depok. Bahkan tidak jarang, korban kecelakaan di Keramat Jati atau Pasar Rebo, dibawa ke RS PMI Bogor. Para sopir mobil jenazah pun harus siaga 24 jam.

"Biasanya ada sekitar 2 sampai 3 orang kalau malam yang jaga. Kalau kekurangan orang
di malam hari, biasanya petugas satpam ikut dikerahkan," jelas Oman.

Para petugas pengangkut jenazah ini pun tidak hanya mengurusi korban kecelakaan dan pembunuhan. Mereka sering dikerahkan dalam penanganan bencana alam di seluruh wilayah Indonesia. Apalagi mereka di bawah naungan PMI yang pasti turun dalam setiap penanggulangan bencana di Indonesia. Oman dan kawan-kawan sering diterjunkan dalam evakuasi bencana di bawah bendera PMI Pusat.

"Kita sering dikerahkan PMI Pusat untuk membantu korban bencana alam, seperti di Yogyakarta atau Tasikmalaya, beberapa waktu lalu," jelas Oman

Bagi oman dan kawan-kawan, menjadi petugas layanan sosial menjadi kebanggaan tersendiri. Tidak semua orang bisa melakukan tugas mereka. Meski demikian mereka tidak merasa besar kepala. Bagi mereka, ucapan terima kasih dari keluarga korban sudah lebih dari cukup untuk membayar semua pengorbanan mereka.

"Kami merasa sangat berarti bila usai melakukan tugas ada orang yang mengucapkan terima kasih. Perkataan itu bagi kami sangat berharga. Kami merasa tugas yang kami lakukan, bermanfaat bagi manusia lainnya," pungkasnya.

Menentukan Kejujuran Pria Lewat Ukuran Wajah

VIVAnews - Pria yang memiliki wajah lebar lebih sulit dipercaya dibandingkan yang memiliki wajah kecil. Hal itu menurut penelitian yang dipublikasi dalam "Journal Psychological Science", yang VIVAnews kutip dari MSNBC.

Dalam penelitian yang bentuknya seperti permainan komputer ini, diketahui pria berwajah lebar juga dianggap cenderung mengeksploitasi orang lain untuk keuntungan pribadinya. Hal itu diungkapkan Michael Stirrat, kepala peneliti dari "University of St. Andrews" di Skotlandia.

Ilmu pertumbuhan tubuh manusia menunjukkan bahwa tulang pipi lebar, konfigurasi wajah, penempatan mata, dan petunjuk wajah lainnya, memberikan petunjuk tentang kepribadian seseorang. Termasuk kemungkinan apakah ia termasuk pribadi yang terbuka atau tertutup, teliti atau tidak, dan juga apakah ia bisa dipercaya.

Selama penelitian, partisipan diperlihatkan gambar ekspresi wajah sesama pemain di awal setiap pertandingan. Peserta kemudian harus memutuskan, apakah akan mengambil atau mempercayakan uang kepada orang yang ada dalam foto. Pada gilirannya, ia dapat memutuskan apakah akan bekerja sama dan membantu para pemain dan membuat lebih banyak uang, atau mengambil uang dan kabur.

Partisipan mungkin lebih mempercayakan uang kepada orang-orang dengan wajah berukuran kecil. Karakteristik diukur dengan membagi lebar wajah dengan jarak antara bibir atas dan kelopak mata atas. Foto dari semua peserta dianalisis pada saat permainan selesai, untuk memungkinkan peneliti melihat korelasi antara perilaku wajah ramping dan kredibilitas kebenaran.

Dalam percobaan lain dengan menggunakan manipulasi foto digital, orang lebih memilih memiliki wajah kecil dibandingkan wajah lebar. Dari 285 partisipan, 165 orang mengatakan wajah kecil tampak lebih pantas mendapatkan kepercayaan.

Manfaat Cabe Rawit

JAKARTA, KOMPAS.com — Cabai rawit memang pedas. Namun, pendamping tempe goreng ini memiliki banyak khasiat pengobatan. Bukan cuma rematik, radang beku atau frostbite yang sering terjadi di daerah ketinggian atau bersalju itu pun bisa diatasi.

Cabai rawit kadang ditanam orang di pekarangan sebagai tanaman sayur atau tumbuh liar di tegalan dan tanah kosong yang telantar. Tanaman budidaya ini berasal dari daerah Amerika tropis, lebih suka tumbuh di daerah kering, serta ditemukan pada ketinggian 0,5-1.250 m di atas permukaan laut.

Buahnya digunakan orang sebagai sayuran, bumbu masak, acar, dan asinan. Daun mudanya biasa dikukus untuk dijadikan lalap.

Tanaman bernama Latin Capsicum frutescens ini terdiri atas tiga varietas. Pertama, cengek leutik. Buahnya kecil, berwarna hijau, dan berdiri tegak pada tangkainya. Kedua, jenis cengek domba (cengek bodas). Buahnya lebih besar dari cengek leutik, berwarna putih, dan menjadi jingga pada saat masak. Ketiga, ceplik. Buahnya besar, berwarna hijau, dan menjadi merah pada saat tua.

Berdasarkan teori pengobatan Traditional Chinese Medicine (TCM), tanaman bernama Cina La jiao ini mempunyai rasa pedas, sifatnya panas, dan masuk dalam meridian jantung dan pankreas.

Menurut Dr Budi Sugiarto Widjaja, TCM, dari Klinik Beijing, Jakarta, cabai rawit merah berkhasiat sebagai tonik dan stimulan kuat untuk jantung dan aliran darah, juga obat rematik. Gilingan cabai rawit dapat menghancurkan bekuan darah (antikoagulan) dan mengatasi gangguan rematik dan radang beku. Cabai rawit bisa meningkatkan nafsu makan (stomakik), perangsang kulit, peluruh kentut (karminatif), serta peluruh keringat (diaforetik), air liur, dan air kencing (diuretik).

Mengandung Antioksidan
Menurut Dr Setiawan Dalimartha, anggota Sentra Pengembangan dan Penerapan Pengobatan Tradisional (SP3T) DKI Jakarta, di dalam buah cabai rawit terkandung kapsaisin, kapsantin, karotenoid, alkaloid atsiri, resin, minyak menguap, serta vitamin A dan C. Kapsaisin memberikan rasa pedas pada cabai, berkhasiat melancarkan aliran darah serta sebagai pemati rasa kulit.

Biji tanaman bernama daerah lombok jempling (Madura), cabe rawit (Jawa), leudeu jarum (Gayo), rica halus (Manado), metrek wakfoh (Papua) ini, kata Dr Setiawan, mengandung solanine, solamidine, solamargine, solasodine, solasomine, dan steroid saponin (kapsisidin). Kandungan terakhir ini berkhasiat sebagai antibiotik.
Saat disantap, rasa pedas di lidah dapat menimbulkan rangsangan ke otak untuk mengeluarkan endorfin (opiate endogen). Hasilnya, rasa sakit hilang dan timbul perasaan lebih sehat. Pada sistem reproduksi, sifatnya yang panas dapat mengurangi rasa tegang dan sakit akibat sirkulasi darah yang buruk.

Salah satu hasil penelitian, kata Dr Setiawan, cabai rawit diketahui memiliki khasiat mengurangi terjadinya penggumpalan darah (trombosis) dan menurunkan kadar kolestrol. Satu hal lagi, banyaknya kandungan zat antioksidan (seperti vitamin C dan betakaroten), dapat digunakan untuk mengatasi ketidaksuburan (infertilitas), afrodisiak, dan memperlambat proses penuaan.

Masalahnya, tidak setiap orang boleh mengonsumsi cabai rawit secara berlebihan. Pengidap sakit tenggorokan, sakit mata, dan penderita gangguan saluran pencernaan, kata Dr Setiawan, tidak dianjurkan mengonsumsi cabai rawit.

Penelitian yang dilakukan Tyas Ekowati Prasetyoningsih dari Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Jawa Timur, pada 1987, menyebutkan, ekstrak buah cabai rawit mempunyai daya hambat terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans, yaitu jamur pada permukaan kulit. Daya hambat ekstrak cabai rawit 1 mg/ml setara dengan 6,20 mcg/ml nistatin dalam formamid.

Dr Setiawan menambahkan, cabai rawit indikasinya digunakan untuk menambah nafsu makan, menormalkan kembali kaki dan tangan yang lemas, melegakan rasa hidung tersumbat pada sinusitis, mengurangi batuk berdahak, dan meredakan migrain.

Empat Resep Ramuan La Jiao
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan khasiat cabai rawit. Bisa dengan cara merebusnya atau dibuat bubuk dan pil. Untuk pemakaian luar, cukup dengan merebusnya, lalu uapnya dipakai memanaskan bagian tubuh yang sakit.

Cara lain, kata Dr Setiawan, dengan menggiling cabai rawit hingga halus, kemudian membalurkannya di bagian yang sakit. Cara terakhir ini bisa digunakan untuk gangguan rematik dan frostbite (jari nyeri karena kedinginan). Daunnya bisa digiling untuk dibalurkan di daerah yang sakit guna mengatasi sakit perut dan bisul.

Berikut empat resep yang ditawarkan Dr Setiawan:
1. Rematik
Bahan: 15 cabai rawit, 1/2 sendok teh kapur sirih, 1 jeruk nipis
Pemakaian: Cabai rawit digiling hingga halus, jeruk nipis dibelah dua, ambil airnya. Campur gilingan cabai, kapur sirih, dan perasan jeruk nipis, aduk hingga rata. Balurkan ramuan tersebut pada bagian tubuh yang sakit. Lakukan hingga penyakit sembuh.

2. Sakit perut
Bahan: 15 gr daun muda cabai rawit, 1/2 sendok teh kapur sirih
Pemakaian: Cuci bersih daun cabai, giling hingga halus. Tambahkan kapur sirih, aduk hingga rata. Balurkan ramuan pada bagian perut yang sakit. Lakukan pengobatan 1-2 kali saja.

3. Kaki dan tangan lemas (lumpuh)
Bahan: 2 bonggol akar cabai rawit, 15 pasang cakar ayam, 60 gr kacang tanah, 6 butir hungcao
Pemakaian: Bersihkan semua bahan, lalu potong-potong seperlunya. Tambahkan air dan arak sama banyaknya hingga bahan-bahan terendam kira-kira 1 cm di atasnya. Ramuan tersebut dimasak dengan cara ditim. Setelah dingin, saring airnya, minum sehari dua kali, masing-masing setengah dari ramuan tersebut.

4. Frostbite
Bahan: 5 cabai rawit segar
Pemakaian: Buang biji cabai rawit, giling hingga halus. Balurkan ke bagian yang sakit.

Sidik Jari

Saat ini, pola guratan-guratan
sidik jari tidak hanya digunakan untuk
mengidentifikasi pelaku-pelaku
kejahatan, tetapi juga bermanfaat dalam
bidang kedokteran klinik.1
Sidik yang
diperoleh dari ujung jari-jari, telapak
tangan serta telapak kaki sering
menunjukan pola abnormalitas yang khas
pada kelainan kromosom, sehingga dapat
membantu dalam penegakkan diagnosa.
Salah satu kelainan kromosom itu adalah
Sindrom Down (trisomi 21). Penyakit ini
pertama kali diperkenalkan oleh Langdon
Down pada tahun 1866 yang merupakan
suatu kondisi keterbelakangan
perkembangan fisik dan mental anak
yang diakibatkan adanya abnormalitas
perkembangan kromosom, yaitu adanya
tambahan kromosom kelompok G (No.21)
dengan kemungkinan mekanisme yaitu
non-disjunction (94%), translokasi (3%),
dan mozaikisme (3%).2 Diagnosa Sindrom
Down selain ditegakkan berdasarkan ciri-
ciri klinis dan pemeriksaan sitogenetik,
dapat juga ditunjang dengan
pemeriksaan dermatoglifi. 3
Menurut Olivier4 dermatoglifi atau
pola sidik jari didefinisikan sebagai
gambaran sulur-sulur dermal yang
pararel pada jari-jari tangan dan kaki,
serta telapak tangan dan telapak kaki.
Istilah dermatoglifi diperkenalkan
pertama kali oleh Cummin dan Midloo
pada tahun 1926. Secara anatomis
dermatoglifi akan membuat permukaan
kasar pada telapak tangan jari tangan,
telapak kaki, dan jari kaki yang berfungsi
dalam membantu proses memegang atau
berpijak sehingga tidak tergelincir.
Pembentukan dermatoglifi dimulai
dengan proliferasi sel epitel basal
epidermis volar pad sekitar minggu ke-10
sampai minggu ke-11 kehamilan. Sel-sel
kemudian membentuk lipatan-lipatan dan
menjadi rigi episermis. Pada bulan ke-
enam kehamilan pembentukan
dermatoglifi berakhir sepenuhnya. 5
Olivier4, membagi pola
dermatoglifi berdasarkan klasifikasi
Galton atas tiga pola dasar yaitu :
1. Arch : pola dermatoglifi yang dibentuk
oleh rigi epidermis yang berupa garis-
garis sejajar melengkung seperti
busur. Dua macam pola arch yaitu
plain arch dan tented arch.
2. Loop : pola dermatoglifi berupa alur
garis-garis sejajar yang berbalik 180°.
Terdapat dua macam loop baik pada
tangan maupun kaki sesuai dengan
alur membuka garis-garis
penyusunnya. Pada tangan dikenal
loop radial dan loop ulnar sedang
pada kaki dikenal loop tibial dan loop
fibular.
3. Whorl : pola dermatoglifi yang
dibentuk oleh garis-garis rigi
epidermis yang memutar berbentuk
pusaran. Empat macam pola whorl yaitu plain whorl, central pocket loop,
double loop, dan accidental whorl. 6
Menurut Wertelecki dan Plato7,
komponen pola dermatoglifi ada tiga
yaitu garis tipe (type line), delta dan
pusat (core). Garis tipe adalah dua buah
garis yang paling dalam di daerah pola,
yang berjalan sejajar dan mengelilingi
daerah pola. Delta merupakan daerah
yang berbentuk segitiga dengan pusat
yang disebut triradii. Titik tengah dari
triradii disebut triradiant point.
Sedangkan core adalah pusat dari pola
dermatoglifi. Untuk menghitung jumlah
sulur pada pola sidik jari, diambil garis
dari triradiant point sampai ke pusat, lalu
hitung jumlah garis yang dilewati. Jumlah
garis-garis tersebut dinamakan jumlah
total sulur jari (Total Ridge Count = TRC).
Pola sidik jari yang dapat dihitung
sulurnya adalah loop (mempunyai 1
triradii) dan whorl (mempunyai 2 sampai
3 triradii). Sedangkan arch, tidak dapat
dihitung karena tidak memiliki triradii
sama sekali.
Pembentukan pola sangat kuat
ditentukan secara genetik dan tidak
dipengaruhi oleh faktor luar sesudah
lahir, sehingga para ilmuwan
mengembangkan dermatoglifi sebagai
alat dalam mendiagnosis penyakit
genetik.8 Hal ini terkait dengan beberapa
bukti bahwa pada orang-orang yang
mengalami kelainan genetik seperti
Sindrom Down ternyata memiliki
dermatoglifi yang khas dan berbeda
dengan orang normal.9
Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui variasi pola sidik jari,
perbedaan distribusi pola pada jari-jari,
dan jumlah total sulur ujung jari pada
penderita Sindrom Down di SLB Bakhti
Kencana dan anak normal di SD Budi
Mulia Dua Yogyakarta. Hasil penelitian ini
diharapkan dapat memberikan
pengetahuan dan menambah data base
mengenai variasi gambaran sidik jari dan
distribusi pola-pola sidik jari serta jumlah
total sulur ujung jari pada kedua populasi
tersebut.
Sumber: JKKI (JUrnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia)

KACANG-KACANGAN, SUMBER SERAT YANG KAYA GIZI

Kacang-kacangan telah lama dikenal sebagai sumber protein yang saling
melengkapi dengan biji-bijian, seperti beras dan gandum. Komoditi ini juga ternyata
potensial sebagai sumber zat gizi lain selain protein, yaitu mineral, vitamin B, karbohidrat
kompleks dan serat makanan. Disamping diolah secara tradisional dengan direbus,
dikukus, dan disayur, sebenarnya potensi penggunaannya sangat luas untuk menghasilkan
produk baru. Misalnya sebagai bahan baku tepung campuran (flour mix) yang dapat
digunakan dalam pembuatan berbagai produk pangan, termasuk makanan bayi. Kacang-
kacangan dapat menyumbang banyak protein dan zat gizi lain bagi masyarakat di negara
maju dan negara berkembang. Karena kandungan seratnya tinggi, maka kacang-kacangan
juga dapat dijadikan sumber serat. Penelitian mengenai efek kesehatan serat dari kacang-
kacangan sebagian besar masih terbatas pada kacang kedelai.
Dibandingkan dengan makanan berserat yang dewasa ini tersedia dalam bentuk
makanan suplemen dengan berbagai merek dagang, sebenarnya kacang-kacangan juga
dapat dijadikan sumber serat yang tidak kalah mutunya. Juga dibandingkan dengan serat
makanan dalam buah-buahan dan sayuran yang dikenal dapat mencegah timbulnya
kanker, mutu serat makanan dalam kacang-kacangan juga tidak kalah. Bahkan kacang-
kacangan mempunyai keistimewaan lain, yaitu berharga murah, berprotein tinggi,
kandungan lemaknya pada umumnya baik untuk kesehatan dan mengandung berbagai
mineral dalam jumlah yang cukup banyak.

Nilai Gizi dan Penggunaan
Di Indonesia, terdapat berbagai jenis kacang-kacangan dengan berbagai warna,
bentuk, ukuran dan varietas, yang sebenarnya potensial untuk menambah zat gizi dalam
diet atau menu sehari-hari. Jenis yang mendominasi pasar adalah kacang kedelai, yang
sebagian besar masih diimpor. Sebenarnya telah banyak usaha yang dilakukan untuk
mengangkat kacang-kacangan lokal Indonesia, seperti kacang kecipir, kacang tunggak
1(kacang tolo) kacang jogo dan koro-koroan. Tetapi hasilnya ternyata masih belum
memuaskan. Artinya masih belum merakyat, apalagi untuk dapat disejajarkan dengan
kedelai.
Kacang-kacangan dikonsumsi dalam jumlah besar di seluruh dunia. Masyarakat
Afrika, India, Amerika Tengah dan Selatan mengkonsumsi 50 sampai 150 gram kacang-
kacangan per hari. Meskipun belum ada angka pasti, konsumsi kacangan di Indonesia,
kecuali kacang kedelai, masih kecil.
Kacang-kacangan memberikan sekitar 135 kkal per 100 gram bagian yang dapat
dimakan. Jika kita mengkonsumsi kacang-kacangan sebanyak 100 gram (1 ons), maka
jumlah itu akan mencukupi sekitar 20 % kebutuhan protein dan 20 persen kebutuhan serat
per hari. Menurut ketentuan pelabelan internasional, jika suatu bahan/produk pangan
dapat menyumbangkan lebih dari 20 % dari kebutuhan suatu zat gizi per hari, maka dapat
dinyatakan sebagai bahan atau produk pangan yang tinggi (high) akan zat gizi tersebut.
Disamping menghasilkan tepung sebagai bahan makanan, industri pengolah
kacang-kacangan ternyata dapat pula menghasilkan dan menjual serat makanan, vitamin
B, mineral dan mungkin bahan-bahan yang lebih eksotis, misalnya enzim.
Proses perkecambahan kacang-kacangan yang menghasilkan kecambah (sprouts),
yang kemudian ditepungkan, ternyata dapat menghilangkan berbagai senyawa anti gizi di
dalamnya, dapat mempertahankan mutu proteinnya dan menandung vitamin C yang
cukup tinggi. Kacang-kacangan dapat juga digunakan sebagai bahan utama atau bahan
tambahan dalam fermentasi berbagai makanan tradisional seperti kecap, tempe, tahu,
tauco dan idli. Banyak makanan terfermentasi dibuat dengan bahan dasar kedelai, yang
sebenarnya dapat dicampur dengan jenis kacang-kacangan yang lain.
Dengan teknologi pengolahan yang semakin maju, kacang-kacangan tidak hanya
diolah dengan cara-cara konvensional, misalnya direbus, dikukus, disangrai atau
digoreng, tetapi dapat dibuat dalam bentuk ingredient, seperti tepung, konsentrat atau
isolat protein. Jika dicampurkan dengan tepung beras atau gandum, produk ingredien dari
kacang-kacangan tersebut dapat memberikan sifat-sifat fungsional yang dikehendaki.
Protein dalam tepung kacang-kacangan dapat memberikan sifat pengemulsi
minyak yang baik, membentuk busa, membentuk gel, menangkap atau menahan air dan
mempunyai warna dan bau yang dapat diterima. Bubur atau hancuran kacang-kacangan,
2susu kacang, gumpalan atau “curd” (seperti tahu), pasta kacang-kacangan dan kecap dari
kacang-kacangan dapat digunakan sebagai campuran bagi bahan pangan yang lain.
Kacang-kacangan dapat pula diolah sebagai bahan baku pembuatan snack atau makanan
ekstrusi.
Berkat hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan, berbagai masalah dalam
pemanfaatan kacang-kacangan untuk konsumsi manusia seperti tripsin inhibitor, lektin
atau hemaglutinin, tanin dan fitat dapat dihilangkan dengan pemasakan dan cara
pengolahan yang benar. Juga masalah timbulnya flatulensi (kembung perut), keterbatasan
kandungan sistein dan metionin dan lamanya waktu pemasakan telah dapat diatasi dengan
baik.
Kita harus meningkatkan daya tarik kacang-kacangan dan meningkatkan image
dan minat masyarakat agar lebih banyak mengkonsumsinya. Hal ini dapat dilakukan
dengan memberikan informasi yang benar, sehingga masyarakat memasak dan
mengkonsumsi kacang-kacangan karena mengetahui bahwa hal ini akan meningkatkan
mutu makanan dan kesehatan mereka.

Keunggulan Diet Kacang-kacangan
Bagi kelompok masyarakat yang tergolong bergizi lebih dan cenderung berpotensi
tinggi untuk terkena penyakit degeneratif seperti penyakit jantung koroner, stroke, darah
tinggi, diabetes dan lain-lain, dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan dengan
ketentuan sebagai berikut :
1. Makan makanan yang bervariasi setiap harinya.
2. Pelihara dan pertahankan berat badan ideal.
3. Hindari terlalu banyak mengkonsumsi lemak jenuh dan kolesterol.
4. Makanlah makanan dengan kandungan karbohidrat kompleks, seperti pati dan serat
yang cukup.
5. Hindari terlalu banyak gula.
6. Hindari terlalu banyak garam.
Kacang-kacangan merupakan bahan pangan yang cocok untuk tujuan di atas.
Masyarakat yang menderita gizi salah atau gizi lebih (over nutrition) ternyata terlalu
banyak mengkonsumsi lemak dan hanya sedikit mengkonsumsi karbohidrat kompleks
3dan serat makanan. Diet yang menandung atau menyertakan kacang-kacangan akan
mengurangi konsumsi lemak harian dan meningkatkan konsumsi karbohidrat kompleks
dan serat makanan. Kacang-kacangan merupakan bagian diet yang sehat.
Bagi masyarakat yang status gizinya rendah atau sedang, kacang-kacangan
berperan dalam menyumbang protein dan zat gizi lain yang diperlukan. Asam amino
dalam proteinnya akan saling melengkapi dengan asam amino dalam protein beras/nasi,
membentuk susunan asam amino sesuai dengan pola yang dianjurkan FAO/WHO.
Sedangkan jika dilihat dari segi segi gizi, kacang-kacangan mempunyai banyak
keunggulan, antara lain :
1. Sumber protein yang murah
2. Kaya asam amino lisin. Jika dicampur dengan biji-bijian, misalnya beras, gandum,
jagung, yang kekurangan asam amino lisin, akan membentuk susunan asam amino
yang seimbang.
3. Rendah lemak dan tidak mengandung kolesterol.
4. Sumber vitamin B yang baik.
5. Sumber kalsium, besi, seng, tembaga dan magnesium yang baik.
Rendah kandungan natrium dan sodiumnya, yang sangat penting bagi para
penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi yang harus mengkonsumsi makanan
dengan sodium atau garam yang rendah. Kacang-kacangan bersifat rendah kalori, rendah
lemak dan rendah garam natrium. Sudah waktunya untuk meningkatkan image positif
darei kacang-kacangan, peranannya bagi kesehatan dan komposisi gizinya bagi
masyarakat luas.

Efek Kesehatan Serat Kedelai
Kacang-kacangan dalam bentuk utuh ternyata merupakan sumber serat yang baik.
Tetapi, penelitian yang mendalam mengenai efek serat kacang-kacangan terhadap
kesehatan baru dilakukan terhadap serat dari kacang kedelai. Tetapi hasil analisis
menunjukkan bahwa komposisi jenis serat yang menyusun kacang-kacangan hampir
sama antara jenis kacang yang satu dengan yang lainnya. Sehingga hasil-hasil penelitian
tentang efek serat kedelai terhadap kesehatan diharapkan dapat memberikan gambaran
manfaat serat dari jenis kacang-kacangan yang lain.
4 Akhir-akhir ini, memang perhatian terhadap peranan serat di dalam makanan
nampak meningkat. Pera peneliti di bidang pangan dan gizi mengemukakan pentingnya
serat makanan dalam peningkatan kesehatan dan penanggulangan penyakit degeneratif.
Rendahnya konsumsi serat makanan terbukti berkaitan dengan gangguan pencernaan
seperti kembung perut, kanker kolon, dan penyakit yang berkaitan dengan makanan
seperti diabetes dan penyakit jantung dan pembuluh darah. Masukan serat makanan yang
dianjurkan perhari berkisar antara 20 dan 40 gram. Keadaan inilah yang dimanfaatkan
oleh beberapa industri untuk menawarkan serat makanan dalam bentuk minuman
suplemen serat.
Serat kedelai dapat diperoleh dari bungkil kedelai yang telah diambil minyaknya.
Jika bungkil tanpa lemak ini diolah menjadi konsentrat atau isolat protein kedelai, sisanya
merupakan serat kedelai. Disamping dari bungkil, serat kedelai dapat juga diperoleh dari
dari kedelai utuh gorengan yang masih mengandung sisa serat yang menempel. Serat
kedelai ini bukan kulit atau sekam kedelai, malainkan produk kedelai yang tidak berbau,
tawar, bentuknya dapat disesuaikan dengan tujuan penggunaan, serta merupakan sumber
serat makanan. Komposisi rata-rata serat kedelai adalah protein 12%, lemak 0,2%, abu
4,5%, serat makanan 75%, karbohidrat lain 1,8% dan air 6%.
Menurut hasil penelitian, efek fisiologis dan manfaat klinis serat kedelai pada
manusia dapat diringkas sebagai berikut : menurunkan kadar kolesterol pada penderita
kolesterol tinggi (hiperkolesterolemia); memperbaiki toleransi terhadap glukosa dan
respon insulin pada penderita hiperlipidemia (kadar lemak tinggi dalam darah) dan
diabetes; memperbesar bobot dan kadar air tinja, sehingga mempercepat pengosongan
usus; dan hasil penelitian klinis menggunakan 25 – 30 gram serat kedelai sehari tidak
mempengaruhi penyerapan mineral atau mempengaruhhi keseimbangan elektrolit tubuh.
Keistimewaan lainnya adalah serat kedelai mengandung baik serat larut maupun
serat tidak larut (soluble dan insoluble dietary fiber), sehingga khasiatnya lengkap untuk
kesehatan sistem peredaran darah dan pencernaan. Juga serat kedelai dapat dengan
mudah digunakan di dalam pengolahan makanan dan tidak menimbulkan perubahan sifat
sensori atau organoleptik makanan. journal by: Sutrisno Koswara

Kesehatan Ibu Anak

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan selama 20 tahun oleh Tiffani Field, Ph.
D dari Universitas of Miami Medical School, anak yang dilahirkan oleh ibu yang
mengalami depresi berat selama kehamilan akan memiliki kadar hormon stres tinggi,
aktivitas otak yang peka terhadap depresi, menunjukkan sedikit ekspresi, dan
mengalami gejala depresi lain, seperti sulit makan dan tidur.
Depresi pada ibu yang sedang mengandung disebabkan banyak hal. Pertama, adanya
perubahan hormon yang menpengaruhi mood ibu secara keseluruhan sehingga si
ibu sering merasa kesal, jenuh, atau sedih.
Penyebab lainnya adalah, keadaan fisik yang berubah saat hamil. Menjelang usia
kehamilan tertentu, ibu mengalami sulit tidur. Ini tentu menyebabkan si ibu
keesokan harinya akan merasa amat letih, ada lingkaran hitan di mata, dan kulit
muka menjadi kusam.
Adanya masalah-masalah pada kandungan seperti kandungan lemah, sering muntah
pada awal kandungan, dan masalah-masalah lain juga bisa menyebabkan depresi.
Ibu akan terus-menerus mengkhawatirkan keadaan anak dan ini akan membuat dia
merasa tertekan.
Depresi dapat juga dialami stelah sang ibu melahirkan bayinya. Di Amerika Serikat,
sekitar 30 persen dari ibu yang baru saja melahirkan diduga mengalami depresi
pascamelahirkan.
Anak Menjadi Agresif. Mengapa amat penting menjaga sampai si ibu yang sedang
mengandung mengalami depresi? Tiffani Field, Ph. D dari Universitas of Miami
Medical School menjawab pertanyaan ini berdasarkan penelitian yang sudah ia
lakukan selama 20 tahun. Ia menemukan anak yang dilahirkan oleh ibu yang
mengalami depresi berat selama kehamilan akan memiliki kadar hormon stres tinggi,
aktivitas otak yang peka terhadap depresi, menunjukkan sedikit ekspresi, dan
mengalami gejala depresi lain, seperti sulit makan dan tidur.
Yang berbahaya bila gejala depresi pada bayi baru lahir tidak segera ditangani, anak
berkembang menjadi anak yang tidak bahagia. Mereka sulit belajar berjalan, berat
badan kurang, dan tidak responsif terhadap orang lain. Bila keadaan ini tetap tidak tertanggulangi, anak akan tumbuh menjadi balita yang depresi. Saat mulai sekolah
mereka mengalami masalah tingkah laku, seperti agresif dan mudah stres.
Tindakan Pertolongan. Ibu dan anak mengalami depresi harus mendapatkan
pertolongan para profesional. Berkonsultasilah dengan dokter anak dan psikolog
anak. Makin cepat pertolongan diberikan makin besar kemungkinan anak akan
tumbuh normal. Terapi lainnya, seperti pijat, juga terbukti baik untuk mengatasi
depresi, baik bagi anak maupun ibu. Tapi, ini pun harus dengan pengawasan dari
dokter.
Yang penting, upaya penyembuhan ini harus dilakukan pada ibu dan bayi. Jangan
hanya bayi yang diterapi, sementara ibu dibiarkan makin terpuruk dalam depresi
atau sebaliknya. Ibu dan bayi harus bekerja sama untuk mengatasi depresinya. Ayah
juga harus berperan aktif dalam membantu penyembuhan orang-orang terdekat ini.
Itulah sebabnya, saat ini, peran suami terhadap ibu yang sedang mengandung dan
setelah melahirkan amat besar. Ibu hamil harus mendapatkan dukungan yang
sebesar-besarnya dari suami. Dukungan suami ini bisa ditunjukkan dengan berbagai
cara, seperti memberi ketenangan kepada istri, membantu sebagian pekerjaan istri
atau bahkan sekadar memberi pijatan ringan bila istri merasa pegal. Diharapkan,
dengan dukungan total dari suami, istri dapat melewati masa keamilannya dengan
perasaan senang dan jauh dari depresi.
Pada saat bayi yang ditunggu sudah lahir, peran suami yang sekarang telah menjadi
seorang ayah tentu diharapkan menjadi semakin aktif. Ayah dan ibu harus berbagi
tugas dalam mengasuh dan merawat si kecil. Jangan sampai semua perawatan bayi
diserahkan ke ibu. Ini bisa membuat ibu depresi karena fisiknya belum pulih setelah
melahirkan ditambah kelelahan baru merawat bayi.

efek buruk menahan pipis

kebiasaan suka menahan buang air kecil (BAK) merupakan salah satu faktor yang bisa memicu munculnya batu ginjal. Hal ini dikarenakan urin bersifat basa, sehingga jika tidak segera dibuang bisa mengendap dan memadat.
keadaan inilah yang kemudian menjadi kristal atau dikenal dengan batu ginjal. “Kalaupun harus menahan jangan terlalu lama dan jangan menjadi kebiasaan,”ujarnya kepada Jambi Independent, kemarin.

Batu di dalam ginjal atau saluran kemih yang berukuran kecil biasanya tidak menimbulkan gejala dan dapat keluar sendiri bersama air seni. Tetapi batu yang lebih besar dapat menimbulkan hambatan atau bahkan sumbatan aliran air seni.

Jika hal ini terjadi, biasanya akan muncul berbagai gejala seperti rasa nyeri yang berat dan tiba-tiba di daerah pinggang yang menjalar sampai pangkal paha. Rasa nyeri tidak berkurang walaupun penderita mencoba posisi-posisi tertentu, misalnya berbaring, membungkuk, dan lainnya.

Kemudian, sering muncul keluhan mual dan muntah. Tidak hanya itu, meski tidak selalu, kadang kala dijumpai darah pada air seni. Hal ini terjadi karena batu mengiritasi saluran kemih sehingga menimbulkan luka.

Selanjutnya, ada perasaan terbakar di saluran kemih saat kencing. Muncul juga rasa sangat ingin kecing. “Juga sering disertai demam,”ujarnya.

Batu ginjal atau batu saluran kemih umumnya timbul akibat berubahnya keseimbangan normal antara air, garam, mineral, dan zat-zat lain dalam air seni. Jenis zat yang meninggi kadarnya menentukan jenis batu yang terbentuk.

Ada yang jenis batu kalsium; batu jenis ini paling sering ditemukan. Bentuknya besar dengan permukaan yang halus. Dapat berupa campuran antara kalsium dengan oksalat atau kalsium dengan fosfat. Batu kalsium sering dijumpai pada orang yang mempunyai kadar vitamin D berlebihan atau gangguan kelenjar paratiroid. Orang-orang yang menderita penyakit kanker, penyakit ginjal, atau penyakit sarkoidosis juga dapat menderita batu kalsium.

Ada juga batu asam urat. Permukaannya halus, berwarna coklat, dan lunak. Batu ini terbentuk akibat kadar asam urat pada air seni tinggi. Batu asam urat biasanya menyertai penyakit radang sendi akibat asam urat (gout arthritis).

Selanjutnya, ada juga jenis batu struvite. Batu ini biasanya berbentuk tanduk rusa. Timbul akibat kadar amoniak dalam air seni tinggi. Amoniak yang tinggi biasanya terjadi akibat adanya infeksi saluran kemih, karena bakteri penyebab infeksi dapat menghasilkan amoniak.

Terakhir, batu sistin. Berbentuk kristal kekuningan. Timbul akibat tingginya kadar sistin dalam urin. Keadaan ini terjadi pada penyakit sistinuria. Batu jenis ini jarang dijumpai, hanya satu diantara seribu. Batu sistin biasanya mengenai penderita usia 10 – 30 tahun.

Makanya, untuk mencegah munculnya batu ginjal, selain jangan suka menaha baung ai rkecil, sebaiknya minum air putih yang cukup yakni 8-10 gelas per hari. Dengan demikian urin menjadi lebih encer. “Jangan lupa pola makan seimbang, berolahraga, dan menjaga berat badan tetap ideal,
materi referensi:
jambi independen

On Behalf of Sunken Heaven

such magnitudes deplore the mind of the yellow pearl
why art thou not in love, and loved for just a little?
even as when gaudy crows pursue the chase
she whom he expects lives, the other dies

we think love's mystery might be
solved in this grain of Heaven
two thousands words may be
and steer to the chosen one

Ahmad Shiddiqi

Dreams and You

Morning and I am still unawake
My eyes are closed though it’s too late
I dream about you, you alone to date
In a world I am unable to possibly make

In my dreams, raindrops are sweet
In my night thoughts dogs bleat
In my mind birds that fly creep
And the pretty Mona Lisa and Joker weep

When I dream butterflies crawl
The clouds and stars above also fall
The sun is no longer a huge fireball
The midgets and mushrooms stand tall.

Dreams are often hard to touch and fold
They are sometimes untrue and untold
But if it’s only in dreams that you I can hold
I would rather dream till I grow old

In that string of thoughts I am always in glee
Whenever I'm with you and you with me
In my dreams you’re the one I always see
Wishing that soon it’ll be you and me

alejandro bernardo

Celebration

Hear all, come and see
the many marvels that unfold.
The great victories this day
yesterday and forevermore.

Hearty happiness,
pure joy, elation.
Many things to give thanks,
the multitude of voices.

But for the joviality
is there any bliss?
Yea, the good cheer abounds,
delight is in the air.

Mattheus Lee

7 APRIL MENDATANG, CILACAP KEDATANG TIM PENILAI LOMBA LBS DAN ADIPURA

CILACAP - Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap, Muslich, S.Sos, MM mengatakan, dalam rangka penilaian lomba Lingkungan bersih dan Sehat/LBS tingkat Nasional dan penilaian tahap kedua Adipura, masyarakat Cilacap diharapkan meningkatkan kebersihan di lingkungan masing-masing.

Hal tersebut dikemukakan, Sekda Muslich, dihadapan para peserta apel pagi di lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Cilacap, Kamis (1/04).

Lebih lanjut Muslich menjelaskan, tim penilai lomba LBS dan tim penilai Adipura akan melaksanakan penilaian di Kabupaten Cilacap pada tanggal 7 April mendatang. Tim penilai LBS sebelumnya akan diterima di pendopo Kabupaten Cilacap, kemudian dilanjutkan dengan peninjauan lapangan di Kelurahan Gumilir Cilacap, yang meliputi jalan laban, Wungu, dan jalan Ketapang.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, bahwa kelurahan Gumilir kecamatan Cilacap Utara, berhasil meraih predikat juara pertama, pada lomba LBS tingkat Provinsi Jawa Tengah, pada Pebruari lalu. Untuk itu, kelurahan Gumilir berhak mewakili Jawa Tengah pada lomba serupa tingkat Nasional.

Sementara tim penilai lomba Adipura akan langsung mengadakan penilaian pada obyek-obyek penunjang penilai Adipura, tanpa ada penerimaan secara ceremonial. Artinya tim penilai Adipura akan datang dan pergi tanpa diketahui, ujar Muslich.

Sabtu, 03 April 2010

Kau ini bagaimana atauwa aku harus bagaimana (WS Rendra)

Kau ini bagaimana atauwa aku harus bagaimana
kau ini bagaimana kau bilang aku merdeka, kau memilhkan aku segalanya.
Kau suruh aku berpikir, aku berpikir kau tuduh aku kafir.
Aku harus bagimana, kau bilang bergeraklah, aku bergerak kau curigai.
kau bilang jangan banyak tingkah, aku diam saja kau waspadai, kau ini bagaimana,,, kau suruh aku memegang prinsip, aku memegaang prinsip kau tuduh aku kaku. kau suruh aku toleran, aku toleran kau bilang aku plin-plan. aku harus bagaimana, aku suruh maju, aku maju kau serimpung kakiku, kau suruh aku bekrja, aku bekerja kau ganggu aku, kau ini bagaimana, kau suruh aku takwa, khutbah keagamaanmu membuatku sakit jiwa, kau suruh aku mengikutimu langkahmu tak jelas arahnya.
aku harus bagaimana??
aku suruh kau menghormati hukum kebijaksanaanmu menyepelekanya, aku suruh kau berdisiplin kau menyontohkan yang lain, kau ini bagaimana, kau bilang Tuhan sangat dekat, kau sendri memanggil-manggil dengan pengeras suara setiap saat.
kau bilang kau suka damai, kau ajak aku setiap hari bertikai.
Aku harus bagaimana??
kau suruh aku membangun, aku membangun kau merusaknya. aku suruh menabung, aku menabung kau menghabiskanya, kau ini bagaimana??
kau suruh aku menggarap sawah, sawah aku kau tanami rumah-rumah, kau bilang aku harus punya rumah, aku punya rumah kau meratakannya dengan tanah, aku harus bagaimana,
aku kau larang berjudi,permainan spekulasimu menjadi-jadi. aku suruh kau bertanggung jawab kau sendiri terus berucap wallahu bishowab. kau ini bagaimana//
kau suruh aku jujur, aku jujur kau tipu aku, kau suruh aku sabar kau injak tengkuk ku.
aku harus bagiamana, kau suru aku memilih kau jadi wakilku, sudah memilih kau bertindak semaumu. kau bilang kau selalu memikiraknku, aku spa saju kau merasa terganggu, kau ini bagaimana, kau bilang bicaralah, aku bicara kau bilang aku ceriwis, kau bilang jangan banyak bicara, aku bungkam kau tuduh aku apatis, aku harus bagiamana??
kau bilang kritiklah , aku kritik kau marah, kau bilang carikan aku alternativnya, aku kasih alternatifnya kau bilang jangan mendikte saja, kau ini bagaimana.
aku bilang terserah kau, kau tidak mau, aku bilang terserah kita, kau tidak suka, aku bilang terserah aku, kau memakiku, kau ini bagaimana??
atau aku harus bagaimana??

GOOD PHARMACY PRACTICES IN HOSPITAL AND COMMUNITY SETTING

Semua praktisi apoteker diwajibkan untuk memastikan bahwa layanan yang mereka sediakan untuk setiap pasien adalah kualitas yang tepat. Good Pharmacy prakrtek adalah sarana mengklarifikasi dan memenuhi tanggung jawab itu.
Peran FIP adalah menyediakan kepemimpinan organisasi farmasi nasional yang, pada giliranya, masing-masing akan memberikan dorongan bagi penetapan standar nasional. Elemen penting adalah komitmen profesi, diseluruh dunia, untuk mempromosikan keunggulan dalam praktek untuk kepentingan mereka yang kita layani. Public dan profesi lain akan menghakimi profesi kita tentang bagaimana kita menerjemahkan komitmen kedalam praktek mereka amati dalam masyarakat dan pengaturan rumah sakit.
Dokumen ini dimaksudkan untuk mendorong organisasi farmasi nasional untuk focus perhatian apoteker di masyarakat dan sector farmasi rumah sakit mengembangkan unsure-unsur layanan yang mereka sediakan untuk memenuhi perubahan keadaan. Ini tidak pantas untuk FIP untuk menetapkan daftar standard an persyaratan minimum yang harus dicapai di semua Negara anggota. Kondisi praktek bervariasi luas dari satu Negara ke Negara dan organisasi farmasi nasional masing-masing Negara yang paling mampu memutuskan apa yang bias dicapai dalam apa skala waktu.
Organisasi farmasi nasional harus mengambil tindakan untuk memastikan bahwa pendidikan farmasi, baik pra-dan pasca-kualifikasi awal, dirancang untuk memperlengkapi apoteker untuk peran mereka harus melakukan di rumah sakit dan komunitas praktek. Ini berarti bahwa di dalam dasar yang diperlukan ilmu-ilmu farmasi disana harus cukup penekanan pada tindakan dan penggunaan obat-obatan, harus ada wajar pengantar di pra-kualifikasi awal tentu saja unsure-unsur yang relevan dari ilmu-ilmu social dan perilaku, dan pada semua tahap, pengembangan dan peningkatan ketrampilan komunikasi yang harus diberikan karena penekanan.
Dokumen ini memberikan kerangka dimana masing-masing Negara akan memutuskan akal aspirasi dan lanjutan untuk menetapkan standar sendiri di bawah judul relevan di negara itu.
Dalam mengembangkan standar-standar ini, perbedaan-perbedaan penting di antara negara-negara harus diakui. Negara-negara makmur biasanya memiliki obat yang efektif berdasarkan hokum system peraturan yang menjamin dan memantau kualitas industri yang dihasilkan produk farmasi melalui produk asuransi lisensi atau pemasaran otorisasi untuk produk farmasi, melalui perijinan dan inspeksi dari pabrik farmasi, pedagang grosirdan distributor lain, masyarakat dan rumah sakit apotik dan took obat lain, dan kadang-kadang pengendalian mutu laboratorium pengawasan mutu pemerintah. Banyak Negara-negara berkembang kurang memiliki system pengawasan obat-obatan yang efektif, yang meletakkan tanggung jawab utama atas kualitas produk farmasi di apoteker. Mereka kemudian harus bergantung pada mereka sendiri, ataui asosiasi ahli farmasi penilaian kualitasdan pastikan bahwa mereka hanya mendapatkan obat-obatan yang dari sumber terpecaya. FIP telah mengembangkan FIP khusus pedoman pengadaan obat
1. Ada banyak laporan tentang prevalensi tidak dapat diterima dibawah standard dan produk-produk farmasi palsu perdagangan internasional. Negara berkembang yang paling sering terkena produk yang mungkin tidak efisien atau produk beracun, dan yang mengancam untuk mengikis kepercayaan pada system perawatan kesehatan. Itu karena alasan ini bahwa resolusiWHA 47,12 pada peran apoteker dalam dalam mendukung WHO direvisi strategi obat.
2. yang diadopsi oleh majelis kesehatan dunia pada mei 1994, ketika dilakukan pemanggilanpada kolaborasi apoteker, dimulai dengan tanggung jawab apoteker menjamin kualitas produk yang mereka keluarkan.

Filosofi yang mendasari
Misi dari praktek farmasi adalah menyediakan obat-obatan dan perawatan kesehatan lainnya produk dan jasa dan untuk membantu orang dan masyarakat untuk membuat penggunaan terbaik mereka.
Layanan farmasi komprehensif meliputi keterlibatan dalm kegiatan-kegiatan untuk mengamankan kesehatan yang baik dan mencegah terjadinya penyakit dalam populasi. Ketika pengobatan sakit diperlukan, kualitas obat masing-masing orang menggunakan proses harus meyakinkan untuk mencapai manfaat terapeutik maksimal dan menghindari efek samping yang tidak diinginkan. Hal ini mengandalkan penerimaan oleh ahli farmsi dari tanggung jawab bersama dengan professional dan dengan pasien untuk hasil terapi.
“ Dalam beberapa tahun terakhir istilah Pharmaceutikal Care menempatkan dirinya sebagai filsafat praktek dengan pasien dan masyarakat sebagai penerimaan manfaat utama dari tindakan apoteker. Konsep ini relevan terhadap semua pasien yang memakai obat-obatan tetapi menjadi sangat relevan dengan kelompok-kelompok khusus penduduk seperti oramg tua, ibu dan anak-anak, dan pasien sakit kronis, dan kepada masyarakat secara keseluruhan , dalam hal biaya hiburan. Bias dikatakan bahwa baik farmasi Praktek adalah terutama didasarkan pada konsep Pharmaceutikal Care”
Persyaratan Good Pharmacy Practice
A. Good Pharmacy Practice mensyaratkan bahwa seorang apoteker perhatian pertama harus menjadi kesejahteraan pasien dalam semua pengaturan.
B. Good Pharmacy Practice mensyaratkan bahwa inti dari kegiatan farmasi adalah persediaan obat-obatan dan produk perawatan kesehatan lainya, dari kualitas terjamin, informasi yang tepat dan nasihat kepada pasien, dan pemantauan dampak penggunaannya.
C. Good Pharmacy Practice mensyaratkan bahwa bagian integral dari apoteker kontribusi adalah promosi rasional dan resep ekonomi dan penggunaan obat yang tepat.
D. Good Pharmacy Practice mensyaratkan bahwa tujuan dari setiap elemen layanan farmasi relevan kepada individu, jelas didefinisikan dan secara efektif dikomunikasikan kepada semua pihak yang terlibat.
Dalam memenuhi persyaratan ini:
a. Faktor profesional harus menjadi filosofi utama yang mendasari praktik, meskipun diterima bahwa faktor-faktor ekonomi yang penting
b. Harus ada apoteker masukan untuk keputusan penggunaan obat.
c. Hubungan yang sedang berlangsung dengan professional kesehatan lain, khususnya dokter, harus dilihat sebagai kemitraan terapi yang melibatkan rasa saling percaya dan kepercayaan diri dalam segala hal yang berkaitan dengan pharmacoterapeutics.
d. Hubungan dengan apoteker lain harus sama kolega, masing-masing mencari untuk meningkatkan layanan apotek, bukan sebagai pesaing.
e. Dalam praktek organisasidan praktek-praktek kelompok, farmasi manajer harus menerima bagian dari tanggung jawab atas definisi, evaluasi, dan peningkatan kualitas.
f. Apoteker harus menyadari esensial medis dan farmasi informasi mengenai setiap pasien. Memperoleh informasi tersebut disederhanakan jika pasien memilih untuk hanya menggunakan satu farmasi atau jika pasien obat profil tersedia
g. Kebutuhan apoteker independent, komprehensif, objektif dan saat informasi tentang terapi dan obat-obatan yang digunakan.
h. Apoteker disetiap bidang praktek harus menerima tanggung jawab pribadi untuk pemeliharaan dan penilaian kompetensi professional mereka sepanjang kehidupan kerja.
i. Program pendidikan untuk masuk ke profesi harus tepat alamat kontemporer dan masa yang harus ditaati oleh para praktisi.
Persyaratan Praktek
Ada empat elemen utama good pharmacy practice untuk ditangani:
1. kegiatan yang berhubungan dengan promosi kesehatan yang baik, menghindari sakit kesehatan dan pencapaian tujuan kesehatan.
2. kegiatan yang terkait dengan persediaan dan penggunaan obat-obatan dan item untuk administrasi obat-obatan atau yang berhubungan dengan pengobatan. Kegiatan ini dapat dilakukan di apotek atau di suatu lembaga atau rumah penitipan.
3. kegiatan yang berhubungan dengan perawatan sendiri, termasuk nasihat tentang dan, dimana tepat, pasokan obat atau perawatan lainnya untuk gejala penyakit yang dapat benar diperlakukan diri sendiri.
4. kegiatan yang berhubungan dengan resep dan obat-obatan yang mempengaruhi penggunaan.
Selain keempat unsure praktek farmasi juga mencakup:
- Pembentukan perjanjian tersendiri dengan komunitas professional kesehatan lainnya untuk kegiatan promosi kesehatan pada tingkat populasi, termasuk minimalisasikan pelecehan dan penyalahgunaan obat-obatan.
- Penilaian professional dari bahan-bahan promosi untuk obat-obatan dan lain produk yang berkaitan dengan kesehatan.
- Dievaluasi penyebarluasan informasi mengenai obat-obatan dan perhatian aspek kesehatan
- Keterlibatan dalam semua tahap uji klinis.
Unsur-unsur utama good pharmacy practice
Untuk masing-masing dari empat elemen utama dari GPP, standar nasional yang meliputi proses dan fasilitas yang diperlukan harus dibentuk dan dipromosikan sebagai profesi.
1. Promosi kesehatan dan pencegahan sakit
a. fasilitas untuk rahasia
percakapan yang tidak dapat didengar oleh orang lain.
b. Penyediaan nasihat umum masalah-masalah kesehatan.
c. ketrlibatan personil dalam briefing untuk kampanye tertentu untuk memastikan koordinasi upaya dan konsistensi nasihat.
d. Jaminan kualitas peralatan digunakan dan nasihat yang diberikan dalam tes diagnostic.
2. penawaran dan penggunaan obat-obatan dan produk perawatan kesehatan lainnya
(a) Penerimaan dari resep dan konfirmasi integritas komunikasi
Standar nasional diperlukan untuk
(i) fasilitas
(ii) prosedur
(iii) personil
(b). Penilaian terhadap resep oleh apoteker
(1). Therapeutic aspek (Pharmaceutical dan farmakologi).
(2). Ketepatan bagi individu
(3). Sosial; hokum; aspek ekonomi.
Standar nasional yang diperlukan untuk
(i) sumber-sumber informasi
(ii) kewenangan apoteker
(iii) catatan obat
(c) Majelis item yang digunakan
Standar nasional yang diperlukan untuk
(i) sumber penyediaan obat-obatan barang dan yang lain; penbuatan obat.
(ii) Storage
(iii) Kondisi pada saat penawaran untuk pasien
(iv) Personil yang telibat
(v) Peralatan yang diperlukan
(vi) Fasilitas dan tempat kerja yang diperlukan
(vii) Persiapan dan kualitas jaminan yang dilakukan tanpa persiapan
(viii) Pembuangan tidak terpakai produk farmasi dan limbah farmasi
(d) Nasihat untuk memastikan bahwa pasien atau wali menerima dan memahami cukup tetulis dan informasi lisan memberikan manfaat maksimal dari perawatan.
Standar nasional yang diperlukan untuk
(i) Fasilitas untuk percakapan rahasia yang tidak dapat oleh orang lain
(ii) Sumber-sumber informasi
(iii) Prosedur yang harus diikuti dan terdokumentasi yang sesuai prosedur
(iv) Kompetensi personil terlibat
(e). Mengikuti efek dari perawatan resep
Standar nasional yang diperlukan untuk
(i) Prosedur yang harus diikuti dalam teratur, sistematis evaluasi kemajuan atau hasil dari pengobatan untuk setiap pasien atau kelompok pasien.
(ii) Akses ke pemantauan diperlukan peralatan dan fasilitas.
(iii) Pemantauan jaminan kualitas fasilitas.
(f). Dokumentasi kegiatan professional
Standar nasional diperlukan untuk
(i) Perekaman kegiatan professional dan data yang bersangkutan dengan cara yang memungkinkan akses ke informasi yang komprehensif
(ii) Prosedur untuk penilaian diri dari kegiatan profesionalitas dan jaminan kualitas.
3.Self-Care
Standar nasional diperlukan untuk
(i) Fasilitas untuk rahasia percakapan yang tidak dapat didengar oleh orang lain
(ii) Kulifikasi personil yang akan terlibat
(iii) Bagaiamana penilaian tepat perlu harus dilakukan, e.g.
a. yang memilki masalah
b. apa saja gejalanya
c. berapa lama memiliki kondisi ada
d. tindakan yang telah diambil
e. obat-obatan yang telah diambil
(iv) Keampuhan dan keamanan produk direkomendasikan
(v) Ketika referensi untuk medis praktisi sesuai dan bagaiamana tindak lanjut.
4. Mempengaruhi resep dan Penggunaan Pengobatan
a. Kebijakn Resep rasional umum
standar nasional yang diperlukan untuk
(i) Kualitas data meresepkan diberikan kepada apoteker
(ii) Penyusunan formularies pada obat-obatan
(iii) Hubungan dengan dokter di individu resep
(iv) Evaluasi data tentang penggunaan medis dan obat-obatan di praktik farmasi
(v) Penilaian promosi bahan
(vi) Penyebarluasan dievaluasi informasi dalam formal jaringan
(vii) Program pendidikan kesehatan professional
(viii) Sumber referensi yang tersedia untuk apoteker
(ix) Kerahasiaan data yang berhubungan dengan individu pasien
Apoteker memilki tanggung jawab professional untuk mendokumentasikan praktek professional pengalaman dan kegiatan untuk melakukan atau berpartisipasi dalam prakrik farmasi terapi riset dan penelitian.
Mencapai GPP di praktek
Standar tertentu yang baik praktek farmsi hanya dapat dikembangkan dalam kerangka organisasi nasional. FIP dianjurkan untuk mengadopsi pedoman ini sebagai serangkaian tujuan professional dalam kepentingan pasien atau pelanggan di apotek. Tanggung jawab untuk memindahkan proyek ke depan akan beristirahat pada farmasi nasional masing-masing organisasi. Pencapaian standar speseifik Good Pharmacy Practice untuk setiap bangsa dalam ini pedoman mungkin memerlukan banyak waktu dan usaha. Sebagai professional kesehatan, kami mempunyai kewajiban untuk memulai proses tanpa penunndaan.

Referensi
(1) FIP Pedomam Pengadaan Obat
(2) Peran apoteker dalam system perawatan kesehatan :Laporan kelompok konsultatif WHO, New Dehli, India 13-16 Desenber 1988 dan laporan WHO Meeting, Tokyo, jepang 31 agustus – 3 september 1993 (WHO/PHARM?94.569). Resolusi WHA47.12: Peran apoteker dalam mendukung WHO direvisi obat strategi (WHA47?1994?REC1)

jurnal biflavanoid pada nutrisi makanan

BAB I
PENDAHULUAN
Nutrisi merupakan suatu bagian dari proses kehidupan,baik dalam keadaan sehat maupun dalam keadaan sakit. Peranan nutrisi dalam upaya penyembuhan penyakit sebenarnya merupakan yang terpenting, namun sering terlupakan. Ini terlihat dari laporan kepustakaan,30% dari pasien yang dirawat di rumah sakit mengalami penurunan berat badan.Angka diatas membangkitkan minat para ahli gizi dan dokter untuk lebih memperhatikan status nutrisi orang sakit. Berbasis tanaman bio-molekul yang disebut bioflavonoid berada di kali disebut sebagai vitamin P, meskipun mereka tidak benar vitamin dalam arti sempit. Ketika dikonsumsi, bioflavonoid membantu tubuh dengan meningkatkan laju penyerapan vitamin C dari makanan, ini adalah alasan yang paling baik diambil bioflavonoid bersama-sama dengan suplemen dari vitamin C. Bioflavonoid datang dalam berbagai jenis yang berbeda, ini meliputi senyawa dikenal sebagai hesperetin dan hesperidin di citruses, senyawa yang disebut eriodictyol, senyawa quercetin, serta senyawa quercetrin, dan rutin. Bioflavonoid yang tidak diproduksi secara alami di dalam tubuh manusia, dan harus diambil dalam makanan dengan mengkonsumsi makanan yang berbasis tumbuhan atau melalui penggunaan suplemen. Suplemen dari bioflavonoid telah mendapatkan bantuan dalam beberapa tahun terakhir dan secara luas digunakan untuk mengobati semua jenis atletik terkait cedera. Senyawa membantu membawa kelegaan dari rasa sakit, dan meringankan gundukan, dan memar pada tubuh atlet yang cedera. Senyawa ini juga membantu mengurangi rasa sakit yang terletak di kaki atau rasa sakit di seluruh otot-otot punggung, dan membantu mengurangi gejala-gejala fisik berkepanjangan yang datang dengan pendarahan serta serum rendah kalsium menghitung. Alam yang sangat membantu bioflavonoid meluas dari kemampuan mereka untuk memperkuat struktur kapiler ketika mereka bertindak secara sinergis dengan vitamin C untuk melindungi dan melestarikan struktur kapiler - vitamin C sangat penting untuk sintesis kolagen, struktural utama protein yang digunakan dalam semua jaringan. Tambahan yang bioflavonoid memiliki efek bakterisida yang kuat dan meningkatkan sirkulasi dari darah, mereka merangsang produksi empedu dalam tubuh, sekaligus membantu menurunkan kadar kolesterol, mereka juga membantu dalam merawat dan mencegah pembentukan katarak di mata individu rentan. Ketika bioflavonoid digunakan dalam kombinasi dengan vitamin C, mereka juga membantu mengurangi gejala oral herpes pada orang yang terkena penyakit.
Sebuah bioflavonoid yang disebut quercetin, yang biasanya ditemukan di ganggang hijau biru, dapat secara efektif membantu mengobati dan mencegah gejala asma - produk ini dijual sebagai suplemen di banyak toko dewasa ini sebagai anti-asma. Sumber terbaik quercetin adalah quercetin diaktifkan dari Source Naturals. Produk ini mengandung dua bahan kimia lain yang meningkatkan efisiensi dari senyawa: bromelain, yang merupakan enzim yang bersumber dari nanas buah, dan satu dosis vitamin C, dalam bentuk non-senyawa asam magnesium askorbat - dua senyawa meningkatkan efisiensi dari quercetin dalam pemulihan. Komponen yang ditambahkan enzim bromelain dan quercetin adalah synergists, dan ketika dibawa bersama-sama, tingkat penyerapan meningkat.
Bioflavonoid yang ditemukan dalam bahan putih yang terletak di bawah kulit semua buah-buahan jeruk, juga berlimpah di paprika, di soba, dan di blackcurrant. Sumber-sumber yang baik bioflavonoid juga termasuk buah-buahan seperti aprikot, dan ceri, juga anggur, mereka juga ditemukan dalam anggur, dalam lemon, dalam jeruk, dan buah prune. Beberapa tumbuhan juga memiliki konten yang baik bioflavonoid utama, ini termasuk chervil herbal, yang elderberry dan hawthorn berry, serta ekor kuda, yang bangkit pinggul, dan dompet gembala rempah-rempah. Ketika bioflavonoid suplemen diambil pada dosis sangat tinggi, karena dapat menyebabkan diare dan dosis tinggi dari formulir tambahan karena itu harus dihindari.
Peran utama yang bioflavonoid yang ditemukan melimpah dalam berbagai buah-buahan dan sayuran adalah bahwa mereka membantu vitamin C berfungsi, karena mereka yang tepat penting untuk penyerapan vitamin C, terutama membantu vitamin dalam menjaga jaringan ikat di kulit dan tubuh. Bioflavonoid yang ampuh antioksidan senyawa, sehingga membantu melindungi sel-sel tubuh dari radikal bebas tindakan bersama dengan vitamin C; mereka menengahi dasarnya reaksi oksidasi dan bertindak sebagai pemulung radikal bebas dalam tubuh. Bioflavonoid yang membantu meningkatkan kekuatan dan daya tahan kapiler dan juga secara aktif mengatur permeabilitas mereka ke berbagai molekul; pada hakikatnya mencegah dari kapiler yang pecah dan memberikan perlindungan terhadap risiko infeksi masuk bioflavonoid pengaturan juga dapat ditemukan dalam makanan umum mentah termasuk bawang, serta anggur merah, dalam warna hijau dan teh hitam, buah-buahan seperti apel, mereka berlimpah di kedelai dan buah-buahan musiman seperti bilberries atau blueberry, di samping sumber lainnya.
BAB II
ISI
Apa Bioflavonoid atau flavonoid adalah sahabat asam askorbat atau vitamin C pada makanan alami. Keduanya termasuk vitamin yang larut air dan secara alami banyak terdapat pada jenis makanan yang sama. Artinya, flovonoid dan vitamin C selalu bersama - sama dalam makanan. Vitamin ini ditemukan ilmuwan Rusia, Dr.Albert Sznet-Gyorgyi, pada 1936 dalam selaput putih di bagian dalam buah sitrus (jeruk). Huruf P berasal dari kata permeability2, faktor unggulan flavanoid seperti Vitamin C, flovonoid mudah diserap dari saluran usus. Tubuh hanya mengabil seperlunya, sedangkan kelebihannya akan bersama urine dan keringat.
Bioflavonoid adalah air-pigmen tanaman yang larut, dan telah ada lebih dari 4000 bioflavonoid diidentifikasi. Mereka bekerja sebagai antiflammatory, antihistamin, dan antivirus. Bioflavonoid yang dapat ditemukan dalam berbagai makanan seperti jeruk buah-buahan, gandum, teh hijau, bilberry, biji anggur, onlions, teh, apel, anggur merah, polong-polongan, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Bioflavonoid sering disebut "semi-esensial" gizi karena mereka adalah bagian penting dari kebutuhan gizi reguler dan dukungan kesehatan sebagai anti inflamasi (Mengurangi peradangan oleh tubuh yang bekerja pada mekanisme, tanpa langsung bekerja pada penyebab peradangan) , antihistamin dan agen antivirus (agen mampu menghancurkan virus atau menghambat pertumbuhan mereka atau perkalian sampai tubuh mampu menghancurkan virus itu sendiri). mereka memiliki zat antioksidan ( Sebuah senyawa kimia yang memperlambat atau mencegah bereaksi dengan oksigen dari senyawa lain.
Antioksidan adalah zat yang melindungi sel dari kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh molekul yang disebut radikal bebas. Bahan kimia ini dapat merusak bagian-bagian penting sel, seperti protein, membran, dan DNA. Beberapa antioksidan yang telah terbukti memiliki potensi melindungi kanker karena mereka menetralisir radikal bebas) yang membantu melawan kesehatan yang buruk dan penuaan. flavonoid yang disebut sebagai " pengubah respon biologis" karena mereka membantu untuk memodifikasi reaksi tubuh terhadap alerge, virus dan karsinogen. flavonoid memvbantu melindungi vit C dan jeruk khususnya flavonoid meningkatkan penyerapan vit C. flavonoid dibagi menjadi bgeberapa kategori. seperti isoflavon,flavans,flavonol,flavonon. selain itu juga genistein dalam dan quercetin pada bawang. flavonoid lainnya sepertyi cathecin, hesperidin (Sebuah bioflavonoid berasal dari buah jeruk), rutin (Sebuah bioflavonoid yang diperoleh dari daun soba) dan naringin. meskipun mereka semua berhubungan secara struktural, tapi fungsi mereka berbeda.
Sumber seperti vitamin C, sumber utama flavonoid adalah kelompok buah citrus (jeruk) termasuk lemon, limau, jeruk nipis, grapefruit, jeruk bali, dan sebahainya. Jenis buah lain seperti pepaya, cherry, anggur, apricot, plum, blackberry. juga termasuk sumber vitamin P. Sedangkan dari kelompok sayuran adalah paprika hijau, brokoli, tomat, bawang merah dan bawang putih. Adapun fungsi dan kegunaan flavonoid untuk meningkatkan ketahanan selaput pembuluh darah rambut atau kapiler - pembuluh yang menghubungkan pembuluh nadi dengan pembuluh darah kecil, dan mengatur kemampuan daya serapnya, Kapiler adalah jalur lalulintas oksigen, karbondioksida, dan zat - zat makanan yang ikut beredar dalam sistem tubuh bersama darah juga flavonoid meningkatkan penyerapan vitamin C dan melindungi molekul-molekul vitamin C dari oksidasi. Secara tidak langsung berarti juga berperan dalam menjaga kesehatan kolagen, jaringan penyangga jaringan kulit.
Selain biasa digunakan untuk meningkatkan fungsi vitamin C (antara lain dalam pengobatan demam dan flu), flavoid sendiri sering digunakan untuk memperbaiki ketahanan kapiler pada kasus pendarahan gusi, sariawan dengan pendarahan pada usus dua belas jari dan kulit mudah memar. Juga digunakan untuk masalah asma, alergi, bursitis dan artritis, gangguan mata pada diabetes dan mencegah kerusakan sel-sel dari efek radiasi. Belum ada laporan mengenai keracunan akibat unsur-unsur pada flavonoid, kecuali catechin yang adakalanya menimbulkan gejala mirip demam, ruam kulit dan anemia. Sebaliknya jika kekurangan flavonoid seperti hanya vitamin C, cenderung meningkatkan resiko mudah memar juga berkurangnya daya tahan tubuh terhadap infeksi atau peradangan seperti pada artritis.
Bioflavonoid, biasanya dirujuk ke flavonoid, yang dikelompokkan dalam kategori-kategori, namun masalah bagaimana membagi mereka tidak universal disepakati. Beberapa yang paling populer flavonoid, seperti genistein dan quercetin, dapat dianggap subkategori kategori.. Walaupun semua bioflavonoid yang memiliki struktur yang serupa, fungsi mereka secara substansial berbeda. Bioflavonoid juga termasuk hesperidin, rutin, jeruk flavonoid, dan berbagai suplemen lainnya.
Banyak flavonoid meningkatkan kesehatan dengan memperkuat kapiler dan jaringan penghubung dalam tubuh. Quercetin, salah satu bioflavonoid yang lebih umum, mungkin bahkan memiliki kemungkinan manfaat kesehatan bagi mereka yang menderita diabetes. Rutin dan beberapa flavonoid lainnya mungkin juga melindungi pembuluh darah.
Beberapa flavonoid, seperti quercetin, antioksidan yang efektif bertindak sebagai agen penghambat seperti LDL (kolesterol jahat) dari oksidatif menyebabkan kerusakan pada tubuh. Lain, seperti yang ditemukan anthocyanidins bilberry, kubis ungu, dan anggur, mungkin melindungi mata dari katarak berkembang. Ilmuwan dan peneliti saat ini sedang mempelajari isoflavon bioflavonoid untuk menjelajahi bagaimana mereka dapat digunakan untuk melawan kanker.
Beberapa kegiatan yang bioflavonoid yang terlibat dalam tubuh manusia meliputi.
Anti-oksidan tindakan atau pemulungan radikal bebas diproduksi dalam metabolisme. Mereka juga membantu memperkuat dinding besar dan pembuluh darah kecil yang bekerja bersama vitamin C. Mereka juga menghambat oksidasi LDL atau lipoprotein densitas rendah yang disebut "buruk kolesterol" dan dengan demikian meningkatkan kesehatan jantung. Mereka secara efektif mengurangi tingkat agregasi trombosit dalam sirkulasi darah. Mereka membantu mempromosikan sehat selular tingkat pertumbuhan dan menjaga kesehatan di tingkat sel.
Kelas-kelas lain bio-molekul yang disebut karotenoid termasuk senyawa yang disebut lycopene memiliki efek berikut:
Antioksidan tindakan dan pemulungan radikal bebas yang dihasilkan oleh interaksi metabolik. Mereka membantu mengurangi lemak tingkat peroxidation. Mereka cenderung untuk meningkatkan jumlah B-dan T-limfosit dalam darah, sementara juga secara substansial meningkatkan sel T-penolong dan sel pembunuh alami populasi dalam darah. Mereka meningkatkan laju sel komunikasi melalui "celah persimpangan" dalam sel.
Kelas bio-molekul yang disebut karotenoid yang berlimpah di semua buah-buahan berwarna cerah dan sayuran, termasuk umumnya sayuran seperti wortel dan ubi, serta ubi jalar, di bayam, brokoli dan kale, serta mustard, dalam chard, jeruk, dan merah tomat.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Banyak flavonoid meningkatkan kesehatan dengan memperkuat kapiler dan jaringan penghubung dalam tubuh. Quercetin, salah satu bioflavonoid yang lebih umum, mungkin bahkan memiliki kemungkinan manfaat kesehatan bagi mereka yang menderita diabetes. Rutin dan beberapa flavonoid lainnya mungkin juga melindungi pembuluh darah.


B. Saran
Seabaiknya setiap orang mengkonsumsi sayuran seperti wortel dan ubi, serta ubi jalar, di bayam, brokoli dan kale, serta mustard, dalam chard, jeruk, dan merah tomat untuk mendapatkan senyawa bioflavanoid yang memiliki kaya manfaat seperti antioksidan radikal bebas di lingkungan yang sangat polusi seperti saat ini.








DAFTAR PUSTAKA

bio 1 http://www.answers.com/topic/bioflavonoid diakses 9 januari 2010
bio 2 http://buletin.melsa.net.id/links/links23.html diakses 9 januari 2010
bio 3 http://www.nutrasanus.com/bioflavonoids.html diakses 9 januari 2010
bio 4 http://id.wikipedia.org/wiki/Mahkota_Dewa diakses 9 januari 2010
bio 5 http://id.wikipedia.org/wiki/Kecipir diakses 9 januari 2010














MAKALAH NUTRISI
BIOFLAVONOID





Disusun Oleh :
HARI MULYAKNO SANTOSO O1A006066





DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN FARMASI
PURWOKERTO
2010

alat sterilisasi

Alat sterilisasi baik media maupun peralatan yang digunakan untuk proses isolasi dan penanaman eksplan yang sering digunakan adalah autoklaf. Tipe autoklaf yang dapat digunakan untuk sterilisasi ada bermacam-macam, mulai dari yang sederhana sampai digital (terprogram). Autoklaf yang sederhana menggunakan sumber uap dari pemanasan air yang ditambahkan ke dalam autoklaf. Pemanasan air dapat menggunakan kompor atau api Bunsen. Dengan autoklaf sederhana ini, tekanan dan temperatur diatur dengan jumlah panas dari api.
Kelemahan autoklaf ini adalah bahwa perlu penjagaan dan pengaturan panas secara manual, selama masa sterilisasi dilakukan. Tetapi autoklaf ini mempunyai keuntungan: sederhana, harga relatif murah, tidak tergantung dari aliran listrik yang sering merupakan problema untuk negara-negara yang sedang berkembang, serta lebih cepat dari autoklaf listrik yang seukuran dan setaraf.
Autoklaf yang lebih komplit menggunakan sumber energi dari listrik. Alatnya dilengkapi dengan timer dan thermostat. Bila pengatur automatis ini berjalan dengan baik. Maka autoklaf dapat dijalankan sambil mengerjakan pekerjaan lain. Kelemahannya adalah bila salah satu pengatur tidak bekerja, maka pekerjaan persiapan media menjadi sia-sia dan kemungkinan menyebabkan kerusakkan total pada autoklaf. Sebagai sumber uap, juga berasal dari air yang ditambahkan ke dalam autoklaf dan didihkan.
Untuk laboratorium komersial, diperlukan autoklaf dengan kapasitas besar dan sumber uap biasanya dari boiler yang terpisah. Autoklaf ini sangat cepat dan dapat diprogam waktu sterilisasi, serta waktu pendinginan. Setelah sterilisasi bahan atau alat selesai, temperatur dan tekanan autoklaf diturunkan secara perlahan-lahan dalam waktu 15-20 menit. Pada autoklaf yang programmable, panas ini diatur secara atomatis. Tetapi pada autoklaf yang sederhana hal ini harus diatur secara manual.

Autoklaf

Pada prinsipnya, sterilisasi autoclave menggunakan panas dan tekanan dari uap air. Temperature sterilasi biasanya 121o C, tekanan yang biasa digunakan antara 15-17,5 psi (pound per square inci) atau 1 atm.
Lamanya sterilisasi tergantung dari volume dan jenis. Alat-alat dan air disterilkan selama 1 jam, tetapi media antara 20-40 menit tergantung dari volume bahan yang disterilkan. Sterilisasi media yang terlalu lama menyebabkan :
1. Penguraian gula.
2. Degradasi vitamin dan asam-asam amino.
3. Inaktifasi sitokinin zeatin riboside.
4. Perubahan pH yang berakibatkan depolimerisasi agar.

Autoklaf gas atau listrik portable pada umumnya mempergunakan sumber uap dari pemanasan air yang ditambahkan ke dalam autoklaf, sedangkan autoklaf besar pada laboratorium komersil pada umumnya menggunakan uap dari boiler sentral.

Bagian-bagian autoklaf :
1. Panci luar.
2. Panci dalam tempat meletakkan botol dengan alur tempat saluran uap.
3. Tutup beserta penunjuk tekanan dan saluran uap.
4. Katup pengeluaran uap.
5. Pengunci atau klem.

Sterilisasi Media Mmenggunakan Autoklaf Portable
(Pemanasan menggunakan api)

1. Isi panci luar dengan air, kalau dapat dengan aquadest untuk menghindarkan pengendapan Ca yang biasa terdapat pada air ledeng, sebanyak 1 liter untuk autoklaf kecil, dan 1.5 liter untuk autoklaf besar.
2. Botol-botol media yang akan disterilkan, dimasukkan ke dalam panel-dalam. Susun botol-botol tersebut hingga mencapai permukaan panel.
3. Atur posisi panci dengan memperhatikan alur tempat saluran uap yang terdapat pada tutup dan lingkaran permukaan panci-luar .
4. Tutup dengan erat. (kencangkan pengunci tanpa menggunakan alat)
5. Biarkan katup pengeluaran uap dalam keadaan terbuka.
6. Letakkan autoklaf di atas kompor gas atau pembakar Bunsen.
7. Panaskan sampai air dalam autoklaf mendidih dan uap mulai keluar dari katup pengeluaran uap.
8. Biarkan uap keluar selama 5 menit (minimum), untuk mengeluarkan udara mengeluarkan udara yang terperangkap dalam autoclave.
9. Tutup katup pengeluaran uap.
10. Amati kenaikan temperature dan tekanan.
11. Setelah tekanan mencapai 15 psi, api kompor dikecilkan.
12. Jaga keadaan tekanan 15 psi ini dengan mengatur besar kecilnya api kompor secara manual. Selama sterilisasi, jangan meninggalkan autoklaf dan mengerjakan hal lain diruang lain, karena tekanan dapat meningkat sampai melewati batas. Keadaan ini berbahaya dan dapat menyebabkan kerusakan alat.
13. Setelah waktu sterilisasi tercapai, matikan api kompor.
14. Uap dikeluarkan sedikit-sedikit dengan mengatur katup pengeluaran uap (buka sedikit-sedikit). Jangan sekali-kali membuka katup dan membiarkan uap keluar sekaligus. Keadaan ini menyebabkan media atau air bubble up
15. Setelah tekanan turun sampai 0, buka pengunci dan keluarkan panci yang berisi media.


Sterilisasi Aquadest dan Media Menggunakan
Autoklaf Listrik (Digital Atau Non Digital)

Dalam sterilisasi aquadest, lebih efektif bila digunakan wadah yang mempunyai volume antara 300 – 500 ml. Isi wadah tersebut sampai 80% volume, dan tutup dengan kertas, serta kencangkan dengan karet gelang.
Media disterilkan dalam autoklaf. Untuk aquadest sebaiknya dimasukkan dalam wadah kecil misalnya erlemeyer 250 ml dengan isi maksimum 100 ml, agar sterilisasi lebih efektif. Waktu sterilisasi sama dengan waktu untuk sterilisasi alat-alat waktu 30 menit pada tekanan 15 psi. atau 1 atm.
Untuk media kultur yang tidak mengandung bahan-bahan yang Heat-labile, sterilisasi dilakukan dengan autoklaf pada temperatur 121oC, tekanan antara 15 psi atau 1 atm dengan waktu antara 20-25 menit tergantung dari volume wadah dan volume media. Untuk 15-50 ml media dalam tabung reaksi atau botol kecil berukuran 50-100 ml, sterilisasi dilakukan pada tekanan 15 psi dengan waktu 20 menit. Untuk 20 botol volume 1 liter membutuhkan waktu yang lebih lama yaitu 34 menit, 10 botol volume 2 liter memerlukan waktu 37 menit, 5 botol 4 liter waktu yang digunakan 52 menit. Dengan waktu yang lebih lama. Dalam sterilisasi aquadest dan media, setelah waktu sterilisasi yang diinginkan sudah tercapai, autoklaf tidak boleh diturunkan tekanannya secara mendadak. Bila tekanan diturunkan mendadak, cairan didalamnya mendidih dan meluap (bubbled up).
Untuk bahan-bahan yang heat-labile dalam bentuk larutan, sterilisasi dilakukan dengan menyaring larutan melalui filter yang mempunyai ukuran pori 0.20-0.22 um. Diameter filter yang bermacam-macam tergantung dari volume larutan yang ingin disterilkan. Untuk volume larutan 10 ml, dipergunakan filter yang dipasang di ujung jarum suntik. Bahan yang heat labile antara lain : GA3, Thiamin-HCL, Ca-panthothenate, Antibiotik: carbenocilin.

Sterilisasi Peralatan Kultur

1. Botol bersih diberi beberapa tetes aquadest dan tutup dengan kertas atau aluminium foil (jangan terlalu kencang bila menggunakan al-foil). Untuk botol-botol yang mempunyai tutup yang autoclaveable, jangan tutup terlalu kencang, karena selama pemanasan terjadi pemuaian.
2. Alat-alat yang perlu disterilkan sebelum penanaman adalah: pinset, gunting, gagang skalpel, kertas saring, petri-dish, botol-botol kosong, jarum dan pipet.
3. Alat-alat dan kertas saring dibungkus rapi dengan kertas tebal atau ditaruh dalam baki stainless steel dan bakinya dibungkus dengan kain tebal sebelum dimasukkan dalam autoklaf. Alumunium foil tidak direkomendasikan sebagai pembungkus, karena uap tidak dapat masuk ke dalam bungkusan. Alat-alat sektio seperti pinset, gunting, gagang skalpel, dan jarum, dibungkus dengan kertas kopi atau kertas merang. Hindarkan penggunaan Al-foil karena uap sukar masuk kedalam bungkusan sehingga sterilisasi kurang efektif.
4. Petri-dish akan disterilkan, juga dibungkus dengan kertas kopi atau kertas merang.
5. Temperatur yang digunakan untuk sterilisasi botol kultur kosong dan alat-alat yang akan digunakan untuk menanam eksplan, adalah 121o C pada tekanan 15 psi (pound per square inch) atau 1 atm selama 30-60 menit. Penghitungan waktu sterilisasi dimulai setelah tekanan dan temperatur yang diinginkan tercapai.
.
Alat-alat yang dipakai ketika penanaman, harus dalam keadaan steril. Alat-alat logam dan gelas dapat disterilkan dalam autoklaf. Alat tanam seperti: pinset dan gunting dapat juga disterilkan dengan pembakaran atau dengan pemanasan dalam bacticinerator. Khusus untuk skalpel, gagangnya dapat disterilkan dengan pemanasan, namun mata pisaunya (blade) dapat menjadi tumpul bila dipanaskan dalam temperature tinggi. Oleh karena itu untuk mata pisaunya dianjurkan cara sterilisasi dengan pencelupan dalam alkohol atau larutan kaporit.



Sterilisasi menggunakan Oven

Botol-botol/tabung reaksi/erlenmeyer yang dipergunakan sebagai wadah, biasanya disterilkan dalam oven. Botol-botol yang sudah dicuci bersih, dimasukkan ke dalam oven dan dipanaskan selama 4 jam pada temperatur 160o C. Setelah disterilkan dapat langsung digunakan. Bila botol akan disimpan untuk beberapa lama, maka sewaktu sterilisasi, mulut botol harus ditutup dengan alumunium foil.

Sterilisasi Gas
Sterilisasi gas digunakan dalam pemaparan gas atau uap untuk membunuh mikroorganisme dan sporanya. Meskipun gas dengan cepat berpenetrasi ke dalam pori dan serbuk padat, sterilisasi adalah fenomena permukaan dan mikroorganisme yang terkristal akan dibunuh.
Sterilisasi yang digunakan dalam bidang farmasi untuk mensterilkan bahan-bahan dan menghilangkan dari bahan yang disterilkan pada akhir jalur sterilisasi, gas ini tidak inert, dan kereaktifannya terhadap bahan yang disterilkan harus dipertimbangkan misalnya thiamin, riboflavin, dan streptomisin kehilangan protein ketika disterilkan dengan etilen oksida.
Etilen oksida bereaksi sebagai bakterisida dengan alkalis asam amino, hidroksi atau gugus sulfur dari enzim seluler atau protein. Beberapa lembab dibutuhkan untuk etilen oksida berpenetrasi dan menghancurkan sel. Kelembaban rendah misalnya minimal 20%, angka kematian tidak logaritmik (tidak nyata).
Tetapi mikroorganisme muncul peningkatan resistensinya dengan penurunan kelembaban. Dalam prakteknya, kelembaban dalam chamber pensteril ditingkatkan dari 50-60% dan dipegang untuk suatu waktu pada permukaan dan kelembaban membran sel sebelum penggunaan etilen oksida.
Etilen oksida bersifat eksplosif ketika dicampur dengan udara. Penghilangan sifat eksplosif dengan menggunakan campuran etilen oksida dan karbondioksida. Seperti Carboxide, Oxyfume 20, campuran etilen oksida dengan hidrokarbon terflouronasi seperti Storoxide 12.
Keduanya diluent inert yang mempunyai tekanan uap yang tinggi dan bereaksi sebagai pembakar etilen oksida keluar dari silinder masuk ke dalam chamber steril. Komponen terfloronasi mempunyai keuntungan over karbondioksida yang disimpan dalam wadah yang ringan dan campuran mengizinkan tekanan parsial tinggi dari etilen oksida pada chamber pensteril pada tekanan total yang sama.
Sterilisasi gas berjalan lambat waktu sterilisasi tergantung pada keberadaan kontaminasi kelembaban, temperatur dan konsentrasi etilen oksida. Konsentrasi minimum etilen oksida dalam 450 mg/L, 271 Psi, konsentrasi ini 85°C dan 50% kelembaban relativ dibutuhkan 4-5 jam pemaparan. Di bawah kondisi sama 1000 mg/L membutuhkan sterilisasi 2-3 jam. Dalam partikel 6 jam pemaparan etilen oksida digunakan untuk menyiapkan tepi yang aman dan memperbolehkan waktu untuk penetrasi gas ke dalam bahan sterilisasi.
Sisa gas dihilangkan dengan terminal vakum dilanjutkan oleh pembersihan udara yang difiltrasi. Cara ini digunakan untuk mensterilkan obat serbuk seperti penisilin, juga telah digunakan untuk sterilisasi benang, plastik tube. Penggunaan etilen oksida untuk sterilisasi akhir peralatan parenteral tertentu seperti kertas karf dan lapisan tipis polietilen. Semprot aerosol etilen oksida telah digunakan untuk mensterilkan daerah sempit dimana dilakukan teknik aseptis.
Gas yang biasa digunakan adalah etilen oksida dalam bentuk murni atau campuran dengan gas inert lainnya. Gas ini sangat mudah menguap dan sangat mudah terbakar. Merupakan agen alkilasi yang menyebabkan dekstruksi mikroorganisme termasuk sel-sel spora dan vegetatif. Sterilisasi dilakukan dalam ruang/chamber sterilisasi.
Sterilisasi menghasilkan bahan toksik seperti etilen klorohidrin yang menghasilkan ion klorida dalam bahan-bahan. Digunakan untuk sterilisasi ala-alat medis dan baju-baju medis, bahan-bahan seperti pipet sekali pakai dan cawan petri yang digunakan dalam laboratorium mikrobiologi. Residu etilen oksida adalah bahan yang toksik yang harus dihilangkan dari bahan –bahan yang disterilkan setelah proses sterilisasi, yang dapat dilakukan dengan mengubah suhu lebih tinggi dari suhu kamar. Juga perlu dilakukan perlindungan terhadap personil dari efek berbahaya gas ini.
Faktor-faktor yang mempengaruhi sterilisasi ini termasuk kelembaban, konsentrasi gas, suhu dan distribusi gas dalam chamber pengsterilan. Penghancuran bakteri tergantung pada adanya kelembaban, gas dan suhu dalam bahan pengemas, penetrasi melalui bahan pengemas, pada pengemas pertama atau kedua, harus dilakukan, persyaratan desain khusus pada bahan pengemas.
Mekanisme aksi etilen oksida
Etilen oksida dianggap menghasilkan efek letal terhadap mikroorganisme dengan mengalkilasi metabolit esensial yang terutama mempengaruhi proses reproduksi. Alkilasi ini barangkali terjadi dengan menghilangkan hidrogen aktif pada gugus sulfhidril, amina, karboksil atau hidroksil dengan suatu radikal hidroksi etil metabolit yang tidak diubah dengan tidak tersedia bagi mikroorganisme sehingga mikroorganisme ini mati tanpa reproduksi.
B. STERILISASI SECARA MEKANIK

Filter Bakteri
Cara kerja dari sterilisasi ini berbeda dari metode lainnya karena sterilisasi ini menghilangkan mikroorganisme melalui penyaringan dan tidak menghancurkan mikroorganisme tersebut. Penghilangan mikroorganisme secara fisik melalui penyaring dengan matriks pori ukuran kecil yang tidak membiarkan mikroorganisme untuk dapat melaluinya.
Cara sterilisasi ini untuk produk berupa cairan yang dapat disaring atau bahan yang tidak tahan terhadap panas dan tidak dapat disterilkan dengan cara sterilisasi lain. Teknologi tinggi membran filtrasi meningkatkan penggunaan sterilisasi filtrasi, khusunya jika digunakan berpasangan dengan sistem proses aseptik.
Keefektifan sterilisasi filtrasi dapat merupakan fungsi magnitude dari beban mikroorganisme, selama tersumbat pada penyaring dapt terjadi pada konsentrasi yang tinggi dari mikroorganisme. Tekanan, laju aliran, dan karakteristik dari peenyaring adalah parameter yang harus dikontrol untuk mencapai sterilisasi pada produk yang dapat diprediksi dan reproduksibel.
Ukuran nominal pori penyaring 0,2 ?m atau kurang dan penyaring dibuat dari berbagai jenis bahan seperti selulosa asetat, selulosa nitrat, florokarbonat, polimer akrilik, polikarbonat, poliester, polivinil klorida, vinil, nilon, politef, dan berbagai tipe bahan lain termasuk memban logam.
Larutan dapat dibebaskan dari organisme vegetatif dan spora bakteri dengan melalui filter bakteri, filter bakteri tidak membebaskan larutan dari virus. Bagaimanapun alat ini tidak mengurangi jumlah dan adanya virus, secara prinsip oleh adsorbsi pada dinding filter dan penghilangan partikel besar dari bahan yang mengandung virus.
Sterilisasi dengan filter bakteri digunakan untuk larutan farmasetik atau bahan biologi yang tidak diefektifkan oleh panas. Berbeda dengan metode filtrasi lain, filter bakteri ditujukan untuk filtrasi bebas bakteri. Metode sterilisasi ini membutuhkan penggunaan teknik aseptik yang benar. Sediaan obat yang disterilkan dengan metode ini dibutuhkan yang mengandung bahan, bakteristatik, kecuali dinyatakan lain. Larutan yang ditujukan untuk injeksi intratekal atau merupakan larutan dosis tunggal intravena dengan volume lebih dari 15 ml, tidak boleh ditambahkan bahan bakterisida.
Paraffin cair dan minyak lain, tidak disterilkan dengan metode ini karena dapat meningkatkan permeabilitas dari filter bakteri. Untuk membuat larutan bebas dari bakteri dan steril, filter dengan berbagai tipe digunakan. Tipe ini termasuk filter yang terbuat dari silikon murni (diatomaccus atau klesegurh), porcelin, asbes dan gelas fritled. Karena alat-alat ini mudah dibersihkan filter seitz yang menggunakan lapisan asbes dan filter-glass mungkin lebih berguna untuk farmasis.
Filter dengan pori yang lebih kecil menghilangkan bakteri tetapi beberapa filtrasi sangat lambat untuk tujuan praktis. Dengan meningkatnya kekentalan dari lilin filter sangat menghasilkan filtrasi yang efektif, tetapi kekurangannya adalah banyak dari bahan aktif larutan dihilangkan oleh adsorbsi pada lilin.
Bagaimanapun, dengan mengatur ukuran pori dan kekentalan dari filter sampai optimum. Filter dapat menjadi sangat efisien dan sangat cepat. Faktor lain dari filter bakteri yaitu keseimbangan permukaan antara bahan dari filter dengan bakteri dari larutan, tekanan yang digunakan, waktu filtrasi, muatan listrik dan filter, pH dari bahan yang disaring dan absorpsi dari protein dan bahan lain.
Filter seitz

Bagian dari filter ini dibuat dari bahan asbestos yang dijepit pada dasar wadah besi. Keuntungan utama dari filter seitz adalah lapisan filter dapat dibuang setelah digunakan dan untuk masalah ini pembersihannya berkurang. Efisiensi dari filter ini tergantung pada pengembangan serat dan lapisan filter oleh air. Karena larutan alkohol pekat tidak mengembang, filter ini tidak digunakan untuk mensterilkan larutan yang mengandung alcohol dengan jumlah besar. Filter ini mampu dengan kapasitas volume dari 30 ml hingga lebih 100 ml.
Kerugian pertama dari filter ini cenderung memberikan komponen magnesium pada filtrat. Bahan alkalin ini dapat menyebabkan pengendapan dari alkaloid bebas dari garamnya dan dapat menginaktifkan bahwa yang sensitiv seperti insulin, ekstrak pituitary, epinefrin, dan apomorphin. Hal ini dapat diatasi dengan perawatan pertama dengan filter dengan dibasahkan dengan HCl dan kemudian dibilas dengan air.
Kerugian kedua dari seitz adalah permukaan serat dari lapisan filtrat, membuat larutan tidak cocok untuk injeksi. Ini dapat diatasi dengan menempatkan ayakan dari nilon atau sutra, di bawah lapisan filter sebelum menempatkan lapisan di dalam filter atau sebuah fritted glass dapat ditempelkan pada saluran. Kedua untuk menghilangkan serat. Filter seitz juga cenderung menghilangkan substrat dari filtrate dengan absorpsi.
Filter Swinny
Sebuah adaptasi dari filter seitz, filter swinny mempunyai adaptor khusus yaitu terdiri dari lapisan asbes, bersama dengan layer dan pencuci. Keutamaan untuk digunakan filter swinny di bungkus dengan kertas dan autoklaf. Bagian yang dipotong dihubungkan pada spoit werlock dan cairan dimasukkan ke potongan asbes dengan menggunakan tekanan pada sal spoit.
Filter Fritted-Glass
Filter Sintered Fritted-Glass dapat dihancurkan oleh kandungan dalam serbuk, tombol bulat dari gelas digabungkan bersama dengan penggunaan panas untuk menempatkan ukuran dari bentuk potongan. Permeabilitas dari filter berbanding lurus dengan berkembangnya ukuran. Setelah potongan dibentuk, potongan disegel dengan pemanasan didalam gelas pirex seperti corong Buchner.
Filter Berkefeld dan Mandler
Mandler terbuat dari tanah silika murni, asbestos dan kalsium sulfat. Berkefeld disusun juga dari tanah silika murni. Masing-masing filter bermuatan negatif. Tersedia dalam beberapa prioritas berdasarkan permeabilitasnya ke dalam air dalam Bekerfeld atau Mandler.
Filter Selas
Filter ini secara kimia, menjadi resistensi terhadap semua larutan yang tidak menyerang silika. Karena masing-masing partikel meliputi filter semata-mata bersama selama proses manufaktur, ada bahaya kecil partikel-partikel dari filter jauh dalam larutan.
Filter Candles-Pasteur-Chamberland
Ada pemanasan dengan Bekerfeld tetapi dibuat dari pori porselen tak berkaca dengan pori kecil yang menghasilkan filtrasi lambat.
C. STERILISASI SECARA FISIKA
1. Pemanasan Kering
a. Udara Panas Oven
Bahan yang karena karakteristik fisikanya tidak dapat disterilisasi dengan uap destilasi dalam udara panas-oven. Yang termasuk dalam bahan ini adalah minyak lemak, paraffin, petrolatum cair, gliserin, propilen glikol. Serbuk steril seperti talk, kaolin dan ZnO, dan beberapa obat yang lain. Sebagai tambahan sterilisasi panas kering adalah metode yang paling efektif untuk alat-alat gelas dan banyak alat-alat bedah.
Ini harus ditekankan bahwa minyak lemak, petrolatum, serbuk kering dan bahan yang sama tidak dapat disterilisasi dalam autoklaf. Salah satu elemen penting dalam sterilisasi dengan menggunakan uap autoklaf. Atau dengan adanya lembab dan penembusannya ke dalam bahan yang telah disterilkan.
Sebagai contoh, organisme pembentuk spora dalam medium anhidrat tidak dibunuh oleh suhu sampai 121o C (suhu yang biasanya digunakan dalam autoklaf bahkan setelah pemanasan sampai 45 menit). Untik alasan ini, autoklaf merupakan metode yang tidak cocok untuk mensterilkan minyak, produk yang dibuat dengan basis minyak, atau bahan-bahan lain yang mempunyai sedikit lembab atau tidak sama sekali.
Selama pemanasan kering, mikroorganisme dibunuh oleh proses oksidasi. Ini berlawanan dengan penyebab kematian oleh koagulasi protein pada sel bakteri yang terjadi dengan sterilisasi uap panas. Pada umumnya suhu yang lebih tinggi dan waktu pemaparan yang dibutuhkan saat proses dilakukan dengan uap di bawah tekanan. Saat sterilisasi di bawah uap panas dipaparkan pada suhu 121°C selama 12 menit adalah efektif. Sterilisasi panas kering membutuhkan pemaparan pada suhu 150°C sampai 170°C selama 1-4 jam.
Suhu yang biasa digunakan pada sterilisasi panas kering 160°C paling cepat 1 jam, tapi lebih baik 2 jam. Suhu ini digunakan secara khusus untuk sterilisasi minyak lemak atau cairan anhidrat lainnya. Bagaimanapun juga range 150-170°C digunakan untuk streilisasi panas kering dan lain-lain, sebagai contoh : bahan-bahan gelas, dapat disterilkan pada suhu 170oC. dimana beberapa serbuk seperti sulfonilamid harus disterilkan pada suhu rendah dan waktu yang lebih lama.
Secara umum, panas kering digunakan untuk sterilisasi bahan – bahan melalui proses pengabuan dari mikroorganisme. Proses ini merupakan kelanjutan atau sekumpulan proses yang dilakukan dalam sebuah oven dengan temperatur sekelilingnya 170°C untuk sterilisasi atau 250°C untuk depirogenisasi. Panas kering digunakan untuk sterilisasi/depirogenisasi alat-alat gelas yang akan digunakan untuk proses produksi secara aseptik.
Suhu yang digunakan ini, terlalu tinggi untuk wadah-wadah plastik. Sama seperti sterilisasi uap air, prosesnya dapat diprediksi dan hasilnya dapat dikontrol. Sterilisasi panas kering biasa digunakan untuk depirogenisasi alat-alat gelas dan bahan-bahan lain yang memiliki kemampuan bertahan pada suhu yang digunakan. Secara umum, validasi untuk alur depirogenisasi untuk proses panas kering selalu termasuk proses sterilisasinya.
Panas kering pada temperatur lebih 160oC efektif menghancurkan mikroorganisme hidup dengan sebuah proses kehilangan kelembaban secara inversible. Proses ini berjalan relatif lambat, mengisyaratkan sedikitnya 1 jam pada suhu 160oC tetapi lebih cepat pada temperatur yang tinggi. Panas kering ini sering merugikan beberapa produk.
Penerapan panas dengan keberadaan lembab lebih fektif untuk pembunuhan mikroorganisme diisyaratkan 15 menit pada suhu 121oC.
Beberapa bahan yang tidak dapat disterilkan dengan uap, paling baik disterilkan dengan panas kering,. Misalnya petrolatum jelly, minyak mineral, lilin, wax, serbuk talk. Karena panas kering kurang efisien dibanding panas lembab, pemaparan lama dan temperatur tinggi dibutuhkan. Range luas waktu inaktivasi dalam temperatur bervariasi telah diterapkan berdasarkan tipe indikator steril yang digunakan, kondisi kelembaban dan faktor lain.
Jumlah air dalam sel mikroba diketahui mempengaruhi resistensinya terhadap destruksi panas kering. Umumnya, ini diterima bahwa sel mikroba dalam daerah yang betul-betul kering menunjukkan resistensi terhadap inaktivasi panas kering. Ini jelas bahwa perhatian harus diberi untuk mendisain siklus sterilisasi panas kering untuk produk-produk rumah sakit dan validasi sistematis sterilisasi dengan metode sterilisasi standar.
Oven digunakan untuk sterilisasi panas kering biasanya secara panas dikontrol dan mungkin gas atau elektrik gas.
Beberapa waktu dan suhu yang umum digunakan pada oven :
* 170°C (340 F) sampai 1 jam
* 160°C (320 F) sampai 2 jam
* 150°C (300 F) sampai 2,5 jam
* 140°C (285 F) sampai 3 jam
b. Minyak dan penangas lain

Bahan kimia yang stabil dalam ampul bersegel dapat disterilisasi dengan mencelupkannya, dalam penangas yang berisi minyak mineral pada suhu 1620C. larutan jenuh panas dari natrium atau ammonia klorida dapat juga digunakan sebagai pensterilisasi. Ini merupakan metode yang mensterilisasi alat-alat bedah. Minyak dikatakan bereaksi sebagai lubrikan, untuk menjaga alat tetap tajam, dan untuk memelihara cat penutup.
c. Pemijaran langsung
Pemijaran langsung digunakan untuk mensterilkan spatula logam, batang gelas, filter logam bekerfield dan filter bakteri lainnya. Mulut botol, vial, dan labu ukur, gunting, jarum logam dan kawat, dan alat-alat lain yang tidak hancur dengan pemijaran langsung. Papan salep, lumping dan alu dapat disterilisasi dengan metode ini.
Dalam semua kasus bagian yang paling kuat 20 detik. Dalam keadaan darurat ampul dapat disterilisasi dengan memposisikan bagian leher ampul kearah bawah lubang kawat keranjang dan dipijarkan langsung dengan api dengan hati-hati. Setelah pendinginan, ampul harus segera diisi dan disegel.

2. Panas lembab
a) Uap bertekanan

Stelisisasi termal menggunakan tekanan uap jenuh dalam sebuah autoklaf. Ini merupakan metode sterilisasi yang biasa digunakan dalam industri farmasi, karena dapat diprediksi dan menghasilkan efek dekstruksi bakteri, dan parameter-parameter sterilisasi seperti waktu dan suhu dapat dengan mudah dikontrol dan monitoring dilakukan sekali dalam satu siklus yang divalidasi.
Secara umum, sterilisasi panas lembab dilakukan pada suhu 121°C dibawah tekanan 15 psig. Pada suhu ini konsep letal dilakukan dengan F0 yang juga dilakukan bila suhu sterilisasi berbeda dari 121°C. F0 dari proses ini tidak jauh pada 121°C dengan waktu yang dibutuhkan, dalam menit, untuk menghasilkan kematian yang setara dengan hasil pada 121°C pada waktu tertentu.
Penggunanaan uap bertekanan atau metode sterilisasi yang paling umum memuaskan dan efektif yang ada. Ini adalah metode yang diinginkan untuk sterilisasi larutan yang ditujukan untuk infeksi pada tubuh, pembawa pada sediaan mata, bahan-bahan gelas. Untuk penggunaan darurat, pakaian dan alat kesehatan dan benda-benda karet. Kerugian yang paling prinsip dan penggunaan uap ini adalah ketidaksesuaiannya untuk penggunaan pada bahan sensitif terhadap panas dan kelembaban.
Metode ini tidak dapat digunakan untuk sterilisasi misalnya, produk yang dibuat dari basis minyak dan serbuk. Uap jenih pada 120°C mampu membunuh secara cepat semua bentuk vegetatif mikroorganisme hidup dalam waktu ½ menit. Uap jenuh ini dapat menghancurkan spora vegetatif yang tahan terhadap pemanasan tinggi. Keefektifan sterilisasi uap bertekanan tergantung pada 4 sifat dari uap jenuh kering yaitu :
• Suhu
• Panas tersembunyi yang berlimpah
• Kemapuan untuk membentuk kondensasi air
• Kontraksi volume yang timbul selama kondensasi
Waktu yang dibutuhkan untuk mensterilkan larutan saat suhu 121oC selama 12 menit, ditambah waktu tambahan untuk larutan dalam wadah untuk mencapai 121°C setelah termometer pensteril menunjukkan suhu ini. Secara umum larutan dalam botol 100-200 ml akan membutuhkan kurang 5 menit botol 500 ml antara 10-15 menit.
Panas lembab merupakan bentuk uap jenuh di bawah tekanan yang merupakan cara sterilisasi yang paling banyak digunakan. Penyebab kematian dengan cara sterilisasi panas terhadap lembab berbeda dengan cara panas kering, kematian mikroorganisme oleh panas lembab adalah hasil koagulasi protein sel, berbeda dengan cara panas kering, kematian mikroorganisme yang paling penting adalah proses oksidasi.
USP menentukan sterilisasi uap sebagai penerapan uap jenuh di bawah tekanan paling kurang 15 menit dengan temperatur minimal 121oC dalam jaringan tekanan. Bentuk yang paling sederhana dari autoklaf adalah “home pressure cooker”.
b). Uap panas pada 100oC
Uap panas pada suhu 100oC dapat digunakan dalam bentuk uap mengalir atau air mendidih. Metode ini mempunyai keterbatasan penggunaan uap mengalir dilakukan dengan proses sterilisasi bertingkat untuk mensterilkan media kultur. Metode ini jarang memuaskan untuk larutan yang mengandung bahan-bahan karena spora sering gagal tumbuh dibawah kondisi ini, bentuk vegetatif dari kebanyakan bakteri yang tidak membentuk spora. Temperatur suhu titik mati bervariasi, tetapi tidak ada bentuk non spora yang bertahan.
Dalam prakteknya, 2 metode uap mengalir digunakan, suatu perpanjangan pemaparan uap selama 20-60 menit akan membunuh semua bentuk vegetatif bakteri tapi tidak akan menghancurkan spora. Untuk meyakinkan penghancuran spora, sterilisasi berjeda yang juga disebut sterilisasi tidak berlanjut. Penjedahan dan bertahap adalah tindalisasi digunakan. Dengan metode ini bahkan dipaparkan pada uap mengalir pada periode waktu bervariasi dari 20-60 menit setiap hari selama 3 menit.
Antara pemaparan bahan terhadap uap yang disimpan pada suhu kamar atau pada inkubator pada 37oC. prinsip dari metode ini adalah pada saat waktu pertama kali pemaparan pada uap membunuh bakteri vegetatif tapi tidak sporanya. Tapi pada saat bahan disimpan pada inkubator atau pada suhu ruangan selam 24 jam, banyak spora akan tumbuh ke dalam bentuk vegetatif bentuk spora yang telah tumbuh ini akan dimatikan pada pemanasan hari ke dua. Kesuksesan dari proses ini tergantung pada spora yang berkembang ke bentuk vegetatif selama masa istirahat.
c). Pemanasan dengan bakterisida
Ini menghadirkan aplikasi khusus dari pada uap pans pada 100oC. adanya bakterisida sangat meningkatkan efektifitas metode ini. Metode ini digunakan untuk larutan berair atau suspensi obat yang tidak stabil pada temperatur yang biasa diterapkan pada autoklaf.
Larutan yang ditumbuhkan bakterisida ini dpanaskan dalam wadah bersegel pada suhu 100oC selama 20 menit dalam pensterilisasi uap atau penangas air. Bakterisida yang dapat digunakan termasuk 0,5%, fenol, 0,5% klorbutanol, 0,2% kresol atau 0.002% fenil merkuri nitrat saat larutan dosis tunggal lebih dari 15 ml larutan obat untuk injeksi intratekal atau gastro intestinal sehingga tidak dibuat dengan metode ini.
d). Air mendidih
Penangas air mendidih mempunyai kegunaan yang sangat banyak dalam sterilisasi jarum spoit, penutup karet, penutup dan alat-alat bedah. Bahan-bahan ini harus benar-benar tertutupi oleh air mendidih dan harus mendidih paling kurang 20 menit. Setelah sterilisasi bahan-bahan dipindahkan dan air dengan pinset yang telah disterilisasi menggunakan pemijaran. Untuk menigkatkan efisiensi pensterilan dari air, 5 % fenol, 1-2% Na-carbonat atau 2-3% larutan kresol tersaponifikasi yang menghambat kondisi bahan-bahan logam.
3. Cara Bukan Panas

Sinar ultraviolet
Sinar ultraviolet umumnya digunakan untuk membantu mengurangi kontaminasi di udara dan pemusnahan selama proses di lingkungan. Sinar yang bersifat membunuh mikroorganisme (germisida) diproduksi oleh lampu kabut merkuri yang dipancarkan secara eksklusif pada 253,7 nm .
Sinar UV menembus udara bersih dan air murni dengan baik, tetapi suatu penambahan garam atau bahan tersuspensi dalam air atau udara menyebabakan penurunan derajat penetrasi dengan cepat. Untuk kebanyakan pemakaian lama penetrasi dihindarkan dan setiap tindakan membunuh mikroorganisme dibatasi pada permukaan yang dipaparkan.
Aksi letal
Ketika sinar UV melewati bahan, energi bebas ke elektron orbital dalam atom-atom dan mengubah kereaktivannya. Absorpsi energi ini menyebabkan meningginya keadaan tertinggi atom-atom dan mengubah kereaktivannya. Ketika eksitasi dan perubahan aktivitas atom-atom utama terjadi dalam molekul-molekul mikroorganisme atau metabolit utamnya, organisme itu mati atau tidak dapat berproduksi. Pengaruh utamanya mungkin pada asam nukleat sel, yang diperhatikan untuk menunjukkan lapisan absorpsi kuat dalam rentang gelombang UV yang panjang.
Radiasi pengion
Radiasi pengion adalah energi tinggi yang terpancar dari radiasi isotop radioaktif seperti kobalt-60 (sinar gamma) atau yang dihasilkan oleh percepatan mekanis elektron sampai ke kecepatan den energi tinggi (sinar katode, sinar beta). Sinar gamma mempunyai keuntungan mutlak karena tidak menyebabkan kerusakan mekanik, namun demikian, kekurangan sinar ini adalah di hentikan dari, mekanik elektron akselerasi (yang dipercepat) keuntungan elektron yang dipercepat adalah kemampuannya memberikan output laju doisis yang lebih seragam.
Aksi letal radiasi pengionan menghacurkan mikroorganisme dengan menghentikan rep-roduksi sebagai hasil mutasi letal. Mutasi ini disebabkan karena transformasi radiasi menjadi molekul penerima pada sinar x, menurut teori langsung. Mutasi ini dapat disebabkan oleh tindakan tidak langsung, dimana molekul-molekul air diubah menjadi kesatuan yang berenergi tinggi seperti hidrogen dan ion hidroksil. Semua ini pada akhirnya, menyebabkan perubahan energi pada asam nukleat dan molekul lain sehingga hilangnya keberadaannya bagi metabolisme molekul sel bakteri.
Dekstruksi bakteri untuk menghasilkan kondisi steril dapat dilakukan dengan menggunakan radiasi pengion, dengan efek pada asam nukleat dari mikroorganisme yang nonreversibel. Pembentukan radikal bebas dan peroksida yang merupakan senyawa reaktif juga memberikan kontribusi pada letalitas dari proses sterilisasi ini. Dua tipe radiasi pengion yang dapat digunakan yaitu radiasi sinar gamma dan radiasi electron.
Sterilisasi dengan radiasi digunakan untuk alat-alat medis yang sensitive terhadap panas dan jika residu etilen oksida tidak diharapkan. Pengukuran presisi dari dosis radiasi, yang tidak berhubungan dengan suhu, adalah merupakan faktor kontrol dalam sterilisasi radiasi selama dengan waktu iradiasi. Monitoring dan kotrol proses sangat sederhana, tetapi kehati-hatian akan keamanan harus dilakukan oleh operator sterilisasi.
Radiasi pengion juga digunakan untuk sterilisasi bahan-bahan obat dan bahan-bahan formulasi. Kompabilitas dari bahan yang disterilkan dengan radiasi adalah factor yang harus diperhatikan sejak bahan-bahan dan alat-alat dipengaruhi oleh radiasi, mungkin tidak dengan segera dilakukan penanganan tetapi setelah stabilitas produk dapat dipengaruhi. Untuk bahan-bahan medis dan plastik, perubahan dari sterilisasi etilen oksida ke sterilisasi radiasi membutuhkan penentuan efek radiasi jangka pendek dan jangka panjang, dan kadang membutuhkan modifikasi produksi bahan plastik dan karet untuk membuatnya sesuai dengan sterilisasi radiasi.
Penerapan untuk sterilisasi ini
Elektron dipercepat atau sinar gamma dapat digunakan untuk mensterilkan produk-produk pilahan dengan suatu proses berkesinambungan. Kebanyakan prosedur sterilisasi produk lain harus diselenggarakan dalam batch setrilisasi dengan proses berkesinambungan memerlukan pengendalian yang tepat, sehingga tidak ada bagian yang lepas dari keefektifan sterilisasi.
Radiasi ionisasi digunakan untuk sterilisasi industri untuk alat-alat rumah sakit, vitamin, antibiotik, steroid hormon dan transplantasi tulang dan jaringan dan alat pengobatan seperti alat untuk suntik plastik, jarum, alat beda, tube palstik, katter, benang bedah dan cawan Petri. Radiasi ioniasasi dapat menghasilkan perubahan dalam molekul organik yang dapat mempengaruhi kemujaraban sediaan atau dapat menginduksi toksisitas. Radiasi produk juga dapat menghasilakn perubahan warna dan kerapuhan beberapa wadah gelas dan bahan plastik.
Sterilisasi radiasi dapat dilakukan baik dengan radiasi elektromagnetik dan radiasi partikel. Radiasi elektromagnetik dan energi foton, termasuk ultra dari bahan radioaktif seperti kobalt 60 atau sesium 137 adalah yang paling sering digunakan sebagai sumber energi sterilisasi adhesi elektromagnetik. Radiasi partikel atau molekul termasuk daftar partikel yang steril.
Satu-satunya sekarang yang digunakan untuk sterilisasi radiasi pada obat-obat rumah sakit dan laboratorium. Bagaimanapun banyak prosedur sterilisasi industri manggunakan radiasi, termasuk penjelasan singkatnya. Beberapa informasi mengenai efek sterilisasi ultraviolet juga dihadirkan.
Prinsip bermuatan negatif sepeti elektron yang berinteraksi langsung dengan bahan menyebabkan ionisasi seperti elektron elektromagnetik menyebabkan ionisasi pada mekanisme yang bervariasi yang menghasilkan perpindahan suatu orbital elektron dengan mekanisme jumlah tertentu dari energi yang ditransfer dalam insiden sinar gamma. Perpindahan elektron ini kemudian bentindak sebagai partikel beta dalam reduksi. Oleh sebab itu baik partikel maupun elektromagnetik, dipertimbangkan sebagai radiasi ionisasi yang berbeda dengan radiasi sinar ultraviolet.
Kerugian penggunaan germisida radiasi sinar UV adalah penetrasinya terbatas, pada panjang gelombang 253,7 nm, diserap oleh banyak bahan dan membuat penggumpalan organisme dan hal tersebut dilindungi oleh debu dan puing-puing. Untuk menghindari aksi letal panggunaan radiasi sinar UV sebagai cara sterilisasi tidak direkomendasikan lemak jika bahan-bahan yang diradiasi sangat bersih dan bebas yang dapat melindungi mikroorganisme.
KESIMPULAN :
Metode sterilisasi yaitu :
1. Metode Kimia
a. Menggunakan bahan kimia
Dalam pensterilan digunakan bahan kimia seperti alkohol 70%, fenol 5%.
b. Sterilisasi gas
Dalam pensterilan digunakan bahan kimia dalam bentuk gas atau uap, seperti etilen oksida, formaldehid, propilen oksida, klorin oksida, beta propiolakton, metilbromida, kloropikrin. Digunakan untuk sterilisasi bahan yang termolabil seperti bahan biologi, makanan, plastik, antibiotik. Aksi antimikrobialnya adalah gas etilen oksida mengadisi gugus –SH, -OH, -COOH,-NH2 dari protein dan membentuk ikatan alkilasi sehingga protein mengalami kerusakan dan mikroba mati.
2. Metode mekanik
Filtrasi
Digunakan untuk sterilisasi larutan yang termolabil. Penyaringan ini menggunakan filter bakteri. Metode ini tidak dapat membunuh mikroba, mikroba hanya akan tertahan oleh pori-pori filter dan terpisah dari filtratnya. Dibutuhkan penguasaan teknik aseptik yang baik dalam melakukan metode ini. Filter biasanya terbuat dari asbes, porselen. Filtrat bebas dari bakteri tetapi tidak bebas dari virus.
3. Metode Fisika
a. Pemanasan kering
Prinsipnya adalah protein mikroba pertama-tama akan mengalami dehidrasi sampai kering. Selanjutnya teroksidasi oleh oksigen dari udara sehingga menyebabkan mikrobanya mati.
- Udara panas oven
Digunakan untuk sterilisasi alat gelas yang tidak berskala, alat bedah, minyak lemak, parafin, petrolatum, serbuk stabil seperti talk, kaolin, ZnO. Suhu sterilisasi yang digunakan adalah 170¬¬¬¬¬¬¬oC selama 1 jam, 160¬¬¬¬¬¬¬oC selama 2 jam, 150¬¬¬¬¬¬¬oC selam 3 jam.
- Pemijaran langsung
Digunakan untuk sterilisasi alat logam, bahan yang terbuat dari porselen, tidak cocok untuk alat yang berlekuk karena pemanasannya tidak rata. Suhu yang digunakan 500-600oC dalam waktu beberapa detik, untuk alat logam sampai berpijar.
- Minyak dan penangas lain
Digunakan untuk sterilisasi alat bedah seperti gunting bedah sebagai lubrikan menjaga ketajaman alat, bahan kimia stabil dalam ampul. Bahan atau alat dicelupkan dalam penangas dicelupkan dalam penangas yang berisi minyak mineral pada suhu 160¬¬¬¬¬¬¬oC. Larutan natrium atau amonium klorida jenuh dapat digunakan pula sebagai pengganti minyak mineral.
b. Pemanasan basah
Prinsipnya adalah dengan cara mengkoagulasi atau denaturasi protein penyusun tubuh mikroba sehingga dapat membunuh mikroba.
- Uap bertekanan (autoklaf)
Digunakan untuk sterilisasi alat gelas, larutan yang dimaksudkan untuk diinjeksikan ke dalam tubuh, alat berskala, bahan karet. Waktu yang dibutuhkan untuk sterilisasi larutan suhu 121oC adalah 12 menit. Uap jenuh pada suhu 121oC mampu membunuh secara cepat semua bentuk vegetatif mikroorganisme dalam 1 atau 2 menit. Uap jenuh ini dapat menghancurkan spora bakteri yang tahan pemanasan.
- Pemanasan dengan bakterisida
Digunakan untuk sterilisasi larutan berair atau suspensi obat yang tidak stabil dalam autoklaf. Tidak digunakan untuk larutan obat injeksi intravena dosis tunggal lebih dari 15 ml, injeksi intratekal, atau intrasisternal. Larutan yang ditambahkan bakterisida dipanaskan dalam wadah bersegel pada suhu 100 oC selama 10 menit di dalam pensteril uap atau penangas air. Bakterisida yang digunakan 0,5% fenol; 0,5% klorobutanol; 0,002 % fenil merkuri nitrat; 0,2% klorokresol.
- Air mendidih
Digunakan untuk sterilisasi alat bedah seperti jarum spoit. Hanya dilakukan dalam keadaan darurat. Dapat membunuh bentuk vegetatif mikroorganisme tetapi tidak sporanya.
c. Cara bukan panas
Sterilisasi dengan radiasi
Prinsipnya adalah radiasi menembus dinding sel dengan langsung mengenai DNA dari inti sel sehingga mikroba mengalami mutasi. Digunakan untuk sterilisasi bahan atau produk yang peka terhadap panas (termolabil). Ada dua macam radiasi yang digunakan yakni gelombang elektromagnetik (sinar x, sinar ?) dan arus partikel kecil (sinar ? dan ?).

HANYA Rp.80rb,MESIN UANG anda jalan OTOMATIS
Cara Praktis Pemula Bikin Web MESIN UANG dgn 70 Rb

UANG MENCARI ANDA
CARA CERDIK BISNIS LEWAT INTERNET

Miliki aset di Internet
PANDUAN BERBISNIS DI INTERNET (RECOMMENDED)

Cara Praktis Menghasilkan Uang
Anda Mau Jadi Jutawan Baru?

Ladang Uang Online
PELUANG DAHSYAT PASIVE INCOME

HIDUP INI INDAH
HEBOH Tinggal Klik UANG NGALIR

KumpulBlogger.com


Pustaka :
* Scoville’s : The Art of Compounding, Glenn L. Jenkins et.all., 1957, New York : MC-Graw Hill Book Companies.
* Pharmaceutical Technology, Eugene L. Parrott, 1974, Minneapolis : Burgess Publishing Company.
* Teori dan Praktek Farmasi Industri (terjemahan), Leon Lachmann et.all., 1998, jakarta : UI-Press.
* Remington’s Pharmaceutical Sciences 18 th Edition, A.R. Gennaro, 1990, Pennsylvania : Mack Publishing Company.
* Parenteral Manual Technology, Michael J. groves, 1988, USA : Interpharm Press Inc.
* Validation of Pharmaceutical Processes (electronic version),